
Dihujani Sentimen Negatif, IHSG Bersiap Hadapi Badai Hari Ini

Di tengah banyaknya sentimen negatif, perkembangan di China diharapkan bisa menjadi katalis positif. Otoritas China dilaporkan akan segera mengumumkan 10 langkah pelonggaran Covid-19 baru.
Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, 10 langkah tersebut melengkapi 20 langkah yang diumumkan pada November lalu, yang memicu gelombang pelonggaran Covid secara nasional.
"Penanganan penyakit kemungkinan dapat diturunkan segera setelah Januari, ke Kategori B yang tidak terlalu ketat dari Kategori A penyakit menular tingkat atas saat ini," kata sumber yang tak mau disebut namanya kepada Reuters, Senin (5/12/2022).
Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan mengatakan China menghadapi situasi baru karena patogenisitas virus Omicron melemah. Sun menjadi pejabat tinggi pertama yang secara terbuka mengakui bahwa kemampuan penyebab penyakit varian baru telah berkurang.
Otoritas di sejumlah wilayah China mulai melonggarkan kebijakan Covid-19 setelah aksi protes menentang kebijakan zero Covid-19 berlangsung di sejumlah kota.
Warga Zhengzhou dan Shanghai kini tidak diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 untuk bepergian dengan menggunakan transportasi umum, termasuk taksi.
Bar, tempat karaoke, café berinternet, dan salon kecantikan diizinkan untuk buka kembali di Zhenzhou tetapi masih harus menunjukkan hasil tes Covid 48 jam terakhir.
Zhengzhou merupakan pusat pabrik Apple di Negara Tirai Bambu.
Pelonggaran ini menjadi kabar baik bagi Indonesia yang menggantungkan 22% ekspornya ke China. Negara Tirai Bambu juga masuk tiga besar investor asing di Indonesia sehingga pelonggaran kebijakan di China akan berdampak positif ke Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan perkembangan di China berdampak signifikan terhadap dunia usaha.
"Dampaknya sangat signifikan, China itu adalah mitra dagang utama kita, memang sekarang ini yang ekspor ke mereka ini kan kebanyakan hasil komoditi yang terbesar, tapi kalau mereka itu mengalami pertumbuhan yang terus melambat pasti ada efek juga," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (5/12/2022).
(mae/mae)