Kelakuan Rusia Bikin Batu Bara Rekor Lagi, IHSG Dkk Happy!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada saat harga obligasi negara (SBN) dan nilai tukar rupiah melemah, pasar saham masih menikmati bagian dari reli panjang sejak pertengahan Juli 2022.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat cukup signifikan sebesar 0,76% dan ditutup di 7.231,88 pada perdagangan kemarin (5/9/2022).
Sejatinya, IHSG sempat dibuka melemah saat awal perdagangan. Namun, indeks sukses rebound dan tembus level psikologis 7.200 dan bertahan hingga akhir perdagangan.
Asing terus masuk ke pasar saham domestik dengan net buy sebesar Rp 1,39 triliun di pasar reguler kemarin.
Nilai tersebut terbilang jumbo dan turut memberikan dorongan tenaga untuk IHSG terbang ke atas 7.200. Dengan kinerja tersebut, IHSG resmi menduduki peringkat 1 di kawasan Asia Pasifik dari sisi return harian.
Berbeda nasib dengan IHSG, nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS. Di pasar spot, rupiah melemah tipis 0,03% dan kembali tembus Rp 14.900/US$.
Posisi rupiah kemarin merupakan posisi terendahnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir yang kala itu berada di Rp 14.930/US$.
Beralih ke pasar SBN, harga obligasi negara seri acuan mengalami pelemahan. Hal ini tercermin dari kenaikan imbal hasil (yield).
Untuk yield SBN 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 2 basis poin (bps) menjadi 7,16% di awal pekan ini.
Kenaikan harga BBM subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah akhir pekan lalu tidak serta merta membuat IHSG terkoreksi.
Harga Pertalite resmi naik menjadi Rp 10.000/liter dari sebelumnya Rp 7.650/liter. Sementara itu, harga solar subsidi naik dari Rp 5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter.
Riset BRIDanareksa Sekuritas melakukan asesmen terhadap dampak dari kenaikan harga BBM subsidi ini. Dampak paling nyata dari kenaikan harga BBM subsidi tentu adalah inflasi.
Dalam risetnya, BRIDanareksa Sekuritas memperkirakan inflasi bisa naik ke 6,73% year-on-year di bulan Oktober 2022.
Kenaikan inflasi tersebut akan memicu kebijakan moneter yang lebih ketat dengan ekspektasi kenaikan suku bunga di kisaran 75-100 basis poin (bps) tahun ini.
(trp/luc)