Newsletter

Kelakuan Rusia Bikin Batu Bara Rekor Lagi, IHSG Dkk Happy!

Tri Putra, CNBC Indonesia
06 September 2022 06:00
bursa eropa Frankfurt Stock Exchange dax
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Awal pekan ini, pasar keuangan AS libur memperingati Hari Buruh (Labor Day) yang jatuh pada 5 September 2022.

Namun di Eropa, indeks saham acuannya mengalami pelemahan yang cukup dalam. Indeks Pan Eropa Stoxx600 melemah lebih dari 1%.

Indeks saham Jerman GDAX ambrol dalam dengan koreksi 2,22% dan indeks di Perancis CAC ambrol 1,2%. Meskipun demikian FTSE berhasil menanjak naik setelah seharian diperdagangkan terkoreksi dan akhirnya ditutup hijau tipis 0,09% di akhir perdagangan, Jatuhnya pasar saham Eropa menyusul pengumuman dari Rusia terkait penyaluran gas ke Benua Biru.

CNBC International melaporkan BUMN energi Rusia Gazprom mengumumkan bahwa aliran gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 akan dihentikan tanpa batas waktu tertentu.

Gazprom menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan maintenance tambahan. Gangguan pasokan ini kembali membuat harga gas melambung tinggi.

Tidak hanya harga gas saja yang melambung, kabar tersebut juga membuat mata uang Eropa yakni Euro mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Di pasar spot, Euro melemah 0,27% ke US$ 0,9925. Euro kembali melemah dan diperdagangkan di bawah US$ 1 sejak bulan September ini.

Pasar juga mengantisipasi kebijakan moneter AS yang masih akan hawkish. Bos besar AS Jerome Powell menyampaikan bahwa bank sentral AS bersiap mengambil kebijakan restriktif untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.

Dengan komentar tersebut pelaku pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pada pertemuan September ini.

Namun di tengah ancaman resesi ekonomi AS, beberapa pelaku pasar juga mulai mengantisipasi akan adanya pemangkasan suku bunga acuan pada 2023 nanti.

Namun terlepas dari itu semua, pasar saham AS kembali tertekan. Banyak yang memperkirakan jika S&P 500 gagal bertahan di 3.900, maka bahaya kembali mengintai pasar saham AS, apalagi bulan September secara historis merupakan bulan yang buruk untuk pasar saham.

(trp/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular