
Wall Street Bergairah Lagi, IHSG Lanjutkan Penguatan?

Kembali bergairahnya bursa Wall Street hingga melesat lebih dari 2% perlu dicermati oleh pelaku pasar pada hari ini.
William Surya Wijaya, CEO dari PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, memperkirakan IHSG masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang kenaikan terbatas.
"Kondisi perekonomian yang stabil ditambah dengan masih adanya emiten yang membagikan dividen turut menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," tutur William, dalam analisanya.
Beberapa saham yang harus dicermati adalah emiten perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
Saham lainnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP).
Perhatian pelaku pasar hari ini juga akan tertuju kepada Rapat Dewan Gubernur (RDG). Setelah bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) menaikkan suku bunga pekan lalu, pasar kini menebak-nebak kemana arah kebijakan BI.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kubu MH Thamrin tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga. Terlebih, inflasi diharapkan lebih terkendali karena pemerintah sudah memastikan tidak akan menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik.
"BI tentu saja tidak harus terpaksa menaikkan suku bunga," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam seminar INDEF bertajuk Managing Inflation to Boost Economic Growth, Rabu (15/6/2022).
Alih-alih menaikkan suku bunga, BI menempuh kebijakan moneter lainnya yakni menaikkan giro wajib minimum (GWM) perbankan.
Namun, pernyatan Perry tersebut keluar sebelum The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Perlu dicermati apakah BI akan mengikuti jejak The Fed dan puluhan bank sentral lain untuk menaikkan suku bunga.
Pasalnya, pelaku pasar mulai khawatir dipertahankannya suku bunga acuan BI akan semakin meningkatkan arus modal asing keluar.
Suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/ BI7DRR) sebesar 3,50% sudah bertahan sejak Februari 2021.Laju IHSG hari ini juga bisa ditopang dari musim dividen sejumlah emiten, di antaranya PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR).
Sinar Mas akan membayarkan dividen senilai Rp 315,94 miliar atau Rp 110 per lembar saham.Tanggal batas terakhir terdaftar sebagai penerima dividen alias cum date pada tanggal 14 Juni 2022.
PT Kalbe Farma Tbk. atau KLBF akan membayar dividen senilai Rp 3,18 triliun atau Rp 35 per lembar saham.
Tanggal batas terakhir terdaftar sebagai penerima dividen alias cum date pada tanggal 31 Mei Juni 2022 untuk pasar reguler dan negoisasi sementara untuk pasar tunai pada 2 Juni 2022.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. atau TBIG yanga akan membayar dividen senilai Rp 815,65 miliar atau Rp 36 per lembar saham. Tanggal batas terakhir terdaftar sebagai penerima dividen alias cum date pada tanggal 3 Juni 2022.
Selanjutnya ada PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO)yang akan membayar dividen tunai senilai Rp 12 per lembar saham dan PT Sari Melati Kencana Tbk. (PZZA) senilai Rp 19,96 per lembar saham.
(mae/luc)