
Menanti Petunjuk BI, Investor Memilih Hati-hati, IHSG Sepi?

Bursa AS akan tutup kemarin karena ada perayaan Juneteenth untuk memperingati berakhirnya perbudakan di negara tersebut. Bursa AS pada perdagangan terakhir pekan lalu mayoritas menghijau.
Pergerakan positif tersebut diikuti oleh bursa-bursa Eropa, pada Senin (20/6/2022). Tiga bursa utama di Eropa pada awal pekan ini kompak menghijau setelah menjalani pekan yang bergejolak pada pekan lalu.
Pada perdagangan Senin (20/6/2022), indeks Stoxx 600 ditutup menguat 0,96% ke posisi 407,14 didorong oleh kenaikan saham sektor perbankan, energi dan travel.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman yang menguat 139,34 poin atau naik 1,06% ke 13.265,6 dan indeks FTSE menguat 105,56 poin atau 1,5% ke 7.121,81. Indeks CAC Prancis juga menguat 0,64% ke 5.920,09 setelah sempat terkoreksi di awal perdagangan.
Kenaikan bursa Prancis menjadi yang terendah dibandingkan bursa utama lainnya karena pelaku pasar khawatir setelah kubu Presiden Emmanuel Macron kalah telak pada pemilu parlemen.
Pekan lalu, bursa Eropa bergerak sangat volatile setelah bank sentral sejumlah negara mengumumkan kebijakan yang agresif.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps).
Bank sentral Swiss (SBN) juga mengejutkan pasar karena menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak 2007. Bank of England (BOE) juga akan menaikkan suku bunga acuannya selama lima kali beruntun.
Pada Rabu (15/6/2022), bank sentral Eropa (ECB) juga mengumumkan rencananya untuk membuat alat untuk mengatasi resiko fragmentasi wilayah Eropa untuk meredakan kekhawatiran terhadap krisis utang.
Chris Beauchamp, analis pada online trading platform IG, mengatakan tidak adanya bank sentral negara besar yang mengumumkan kebijakan suku bunga pada pekan ini akan membantu pergerakan bursa Eropa.
"Ini akan membantu pasar saham untuk mengambil kontrol kembali pada pekan ini meskipun mungki hanya sementara," tutur Beauchamp, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, bursa Asia-Pasifik ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada awal pekan ini karena investor menunggu reaksi pasar atas keputusan bank sentral China (People Bank of China/PBoC).
PBoC mempertahankan suku bunga loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun sebesar di 3,7%, sedangkan LPR tenor 5 tahun masih di 4,45%. Dipertahankannya suku bunga LPR diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi Negara Tirai Bambu.
Langkah PBoC untuk mempertahankan LPR juga dinilai sebagai upaya menghindari capital outflow karena selisih dengan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tentunya tidak semakin menyempit.
Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,74% ke posisi 25.771,22, Shanghai Composite China turun tipis 0,04% ke 3.315,43, ASX 200 Australia terkoreksi 0,64% ke 6.433,4, dan Straits Times Singapura turun tipis 0,05% ke 3.096,4.
Bursa Korea KOSPI ambruk 2,04% ke 2.391,03 dipicu oleh rontoknya saham Samsung Electronics dan produsen chip SK Hynix.
Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,42% ke posisi 21.163,91. Kenaikan tajam dicatatkan saham perusahaan asuransi AIA yang naik 1,32%.
(mae/luc)