Newsletter

Siapkan Duit Segepok! Santa Rally Bisa Bikin IHSG Naik Tinggi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 December 2021 06:11
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Bursa saham AS (Wall Street) sukses membukukan penguatan pada sepanjang pekan lalu. Indeks S&P 500 bahkan mampu mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Melansir data dari Refinitiv, indeks S&P 500 sukses melesat 2,28% sepanjang pekan lalu, berada di 4.725.79, yang merupakan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Kemudian indeks Dow Jones sukses menguat 1,65% ke 35.950,56, dan Nasdaq naik memimpin penguatan sebesar 3,19% ke 15.653,37.

Selain studi yang menunjukkan Omicron tidak menyebabkan gejala yang berat, Kamis lalu Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS menyetujui peredaran obat Covid-19 besutan Pfizer. Studi menunjukkan bahwa pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga penderita tak perlu mondok di rumah sakit. Pada Kamis, izin serupa diterbitkan bagi Merck.

Alhasil, pelaku pasar kembali masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi.

"Sekali pasar berbalik menguat, mereka yang memborong saham di kala koreksi [dip buyers] tak akan mau melewatkan kesempatan ketika Santa Rally terjadi," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, seperti dikutip CNBC International.

Reli Wall Street bahkan masih berlanjut saat data menunjukkan inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) kembali menanjak.

Departemen Perdagangan AS kemarin melaporkan inflasi PCE di bulan November melesat 5,7% year-on-year (yoy). Inflasi di bulan November tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Juli 1982.

Sementara inflasi inti PCE tumbuh 4,7%, tertinggi sejak September 1983.

Inflasi PCE merupakan acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter. Penguatan Wall Street menjadi indikasi pasar tidak merespon negatif kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali di tahun depan.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular