
Bitcoin Cs Ikutan Santa Rally, Cardano-Terra 'to The Moon'

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya terpantau menghijau pada perdagangan Jumat (24/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena investor kembali memburu aset kripto jelang libur Natal tahun 2021.
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:30 WIB, hanya koin digital (token) Avalanche yang terpantau melemah pada pagi hari ini. Avalanche melemah 1,5% ke level harga US$ 121,58/koin atau setara dengan Rp 1.722.789/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.170/US$).
Sedangkan sisanya terpantau cerah bergairah pada pagi hari ini. Bitcoin melonjak 5,42% ke level harga US$ 51.275,07/koin atau setara dengan Rp 726.567.742/koin, Ethereum melesat 3,09% ke level US$ 4.113,97/koin atau Rp 58.294.955/koin, Binance Coin menguat 2,38% ke US$ 549,22/koin (Rp 7.782.447/koin).
Berikutnya Solana melompat 3,59% ke US$ 188,42/koin (Rp 2.669.911/koin), Cardano terbang 10,02% ke US$ 1,48/koin (Rp 20.972/koin), XRP terapresiasi 0,82% ke US$ 0,9896/koin (Rp 14.023/koin), dan Terra meroket 13,71% ke US$ 98,88/koin (Rp 1.401.130/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Seperti di pasar saham global, pasar kripto pada pagi hari ini juga cenderung membentuk pola 'Santa Claus Rally', di mana Bitcoin berhasil menyentuh kembali level psikologisnya di US$ 50.000, setelah hampir sepekan lebih Bitcoin berusaha menggapai kembali level tersebut.
Tak hanya Bitcoin saja, Ethereum dan kripto big cap lainnya cenderung cerah pada hari ini. Di Ethereum, harganya kembali ke atas kisaran level US$ 4.000 pada pagi hari ini.
Positifnya pasar kripto tak lepas dari sikap investor yang kembali memburu aset berisiko setelah pada pekan lalu sempat terkoreksi.
Pembalikan arah (rebound) di pasar aset berisiko seperti saham dan kripto juga terjadi setelah kabar positif terkait virus corona (Covid-19) varian Omicron terus berdatangan, menandakan bahwa skenario Omicron berpotensi menjadi varian terakhir dari Covid-19.
Kabar positif datang dari Afrika Selatan (Afsel), Inggris, dan Skotlandia, di mana studi menunjukkan bahwa penderita Omicron memiliki peluang terkecil dibanding varian lain dalam memicu pemburukan keadaan yang mamaksa penderita harus dirujuk ke rumah sakit.
Di Afsel, penderita Omicron memiliki peluang 80% bergejala ringan sehingga tidak harus 'di-opname' ke rumah sakit.
Sementara di Inggris, peneliti di Universitas Edinburg menunjukkan bahwa pasien rawat inap akibat Omicron ternyata 68% lebih rendah dari kasus varian Delta.
Investor juga masih merespons positif dari penyetujuan obat Covid-19 buatan Pfizer oleh Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS.
Rabu lalu, FDA telah menyetujui peredaran obat Covid-19 besutan Pfizer. Studi menunjukkan bahwa obat berbentuk pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga penderita tak perlu 'mondok' di rumah sakit. Lalu pada Kamis kemarin, izin serupa diterbitkan bagi Merck.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?
