
Siapkan Duit Segepok! Santa Rally Bisa Bikin IHSG Naik Tinggi

Wall Street yang mampu reli pada pekan lalu tentunya memberikan sentimen positif ke pasar saham dunia, dan masih bisa berlanjut di awal pekan ini, bahkan tikda menutup kemungkinan sepanjang pekan ini hingga 2 hari perdagangan awal tahun 2022.
Hal tersebut tidak lepas dari fenomena Santa Rally di bursa saham Amerika Serikat. Santa Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat akan dimulai pada hari ini, Senin (27/12), dan berakhir pada 4 Januari 2022.
Mengutip CNBC International, Santa Rally pertama kali diamati oleh Yale Hirsch, pendiri The Stock Trader's Alamac. Dalam 45 tahun terakhir, Santa Rally menghasilkan return positif sebanyak 34 kali, dengan rata-rata sebesar sebesar 1,4%.
Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya memberikan sentimen positif ke bursa saham global lainnya, termasuk IHSG. Kabar baiknya, dalam 20 tahun terakhir Santa Rally membuat IHSG mencatat return positif selama 18 kali, hanya 2 kali saja negatif.
Berikut pergerakan IHSG dalam 20 tahun terakhir selama Santa Rally di Amerika Serikat (AS).
Jika Santa Rally berlangsung selama 7 hari, untuk IHSG jumlahnya lebih sedikit. Sebab di dalam negeri hari libur Natal dan Tahun Baru lebih banyak ketimbang di Amerika Serikat, dimana bursa sahamnya biasanya libur hanya di tanggal 25 Desember dan 1 Januari saja.
Dalam 20 tahun terakhir, rata-rata selama Santa Rally di Amerika Serikat, IHSG mencatat kinerja positif sebesar 1,65%. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2008 ketika IHSG melesat lebih dari 7,5%.
Sementara kinerja negatif hanya tercatat pada tahun 2002, dan di 2017. Pada tahun lalu, dalam kondisi pandemi Covid-19, IHSG juga mampu mencatat penguatan 0,72%.
Di penghujung tahun ini, Santa Rally juga diperkirakan akan kembali datang, bahkan saat dibayangi virus corona varian Omicron.
"Jika anda menunggu semua selesai, anda akan ketinggalan rally. Anda harus mempertimbangkan kemungkinannya, dan kita tidak perlu takut dengan The Fed karena Omicron tidak akan memperburuk masalah rantai pasokan," kata Alec Young, kepala investasi di Tactical Alpha, sebagaimana diwartakan CNBC International, Kamis (23/12).
Artinya menurut Young, The Fed masih akan tetap pada panduannya yakni kenaikan suku bunga 3 kali di tahun depan, yang sudah diantisipasi pelaku pasar, tidak akan lebih banyak dari itu.
Kemudian Jessica Rabe, co-founder dari DataTreck Research mengatakan indeks S&P 500 cenderung mencapai puncaknya pada pekan terakhir atau hari terakhir perdagangan bulan Desember.
"Sejak 1980, indeks S&P 500 cenderung mencapai puncak tertinggi Desember di pekan terakhir" kata Rabe dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.
"Yang patut digarisbawahi, sejarah menunjukkan Indeks S&P 500 akan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di bulan ini," tambah Rabe.
Saat bursa saham global menguat, rupiah tentunya akan mendapat sentimen positif karena menjadi indikasi sentimen pelaku pasar yang bagus. Ada peluang rupiah akan melanjutkan penguatan di awal pekan ini. Hal yang sama juga bisa terjadi di obligasi Indonesia.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Berikut Rilis Data Ekonomi dan Agenda Hari Ini
(pap/pap)