Newsletter

Batu Bara Mau Dijadikan 'Mantan Terindah', IHSG Tegar Ya

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 November 2021 06:11
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Bursa saham AS (Wall Street) mencatat pelemahan sepanjang pekan lalu, setelah berulang kali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan sebelumnya. Inflasi yang tinggi di AS menjadi pemicu koreksi yang dialami Wall Street.

Indeks S&P 500 melemah 0,31% ke 4.682,85, menghentikan penguatan selama lima pekan beruntun. Hal yang sama juga dialami indeks Nasdaq yang melemah 0,69% ke 15.860,96.

Indeks Dow Jones sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (8/11/2021) tetapi dalam sepekan akhirnya mencatat pelemahan 0,63% ke 36.100,30. Dow Jones juga menghentikan penguatan dalam 5 pekan beruntun.

Meski demikian, pada perdagangan Jumat (12/11/2021) ketiga indeks tersebut mampu mencatat penguatan. Dow Jones menguat 0,5%, S&P 500 0,7%, dan Nasdaq memimpin sebesar 1%.

Wall Street masih mampu menguat meski data menunjukkan sentimen konsumen di AS turun ke level terendah dalam satu dekade terakhir.

University of Michigan (UoM) melaporkan sentimen konsumen di bulan November jeblok ke 66,8, dari bulan sebelumnya 71,7. Selain menjadi yang terendah sejak November 2011, indeks sentimen konsumen di bulan November juga jauh di bawah estimasi Dow Jones yang justru memprediksi kenaikan menjadi 72,5.

Tingginya inflasi di AS dikatakan menjadi pemicu jebloknya sentimen konsumen.

"Sentimen konsumen menurun di awal November ke level terendah dalam satu dekade akibat kenaikan inflasi, dan banyak konsumen melihat tidak ada kebijakan yang efektif dibuat saat ini untuk mengurangi kerusakan akibat melonjaknya inflasi," kata Richard Curtin, kepala ekonom survei dari UoM, sebagaimana dilansir CNBC International.

"Saat ini dilaporkan kenaikan harga rumah, kendaraan, dan barang tahan lama lebih banyak terjadi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam lebih dari setengah abad yang lalu," tambahnya.

Wall Street yang mampu menguat di hari Jumat, meski sentimen konsumen merosot tentunya bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular