Polling CNBC Indonesia

PPKM Tak Lagi Darurat, Siap-siap Impor Melesat!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2021 07:26
Ilustrasi Ekspor- Impor (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Ekspor- Impor (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sementara konsensus CNBC Indonesia memperkirakan impor tumbuh 58,36% yoy pada Oktober 2021. Kalau yang ini jauh lebih tinggi ketimbang September 2021 yang tumbuh 40,31%.

Lonjakan impor dipengaruhi oleh peningkatan permintaan akibat meredanya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Sepanjang Oktober 2021, rata-rata pasien positif corona bertambah 944 orang per hari. Jauh menurun ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai 4.177 orang setiap harinya. Dibandingkan Oktober 2020 juga jauh membaik karena kala itu kasus positif rata-rata adalah 3.970 orang saban harinya.

Perkembangan ini membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berani mengendurkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sudah tidak ada lagi wilayah di Jawa-Bali yang berstatus PPKM Level 4 (paling ketat). Bahkan Provinsi DKI Jakarta sudah mendapat cap PPKM Level 1 (paling longgar).

Pelonggaran PPKM membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat meningkat. Mengutip Apple Mobility Index, mobilitas masyarakat Tanah Air sudah kembali normal, bahkan melebihi level sebelum pandemi.

Pada Oktober 2021, rata-rata indeks mobilitas dengan mengemudi di Indonesia adalah 134,4 per hari. Jauh di atas bulan sebelumnya yang sebesar 118,42 dan Oktober 2020 yakni 96,16. Indeks di atas 100 menandakan mobilitas yang kembali seperti masa pra-pandemi.

Konsumen yang sempat gelisah kini kembali percaya diri memandang situasi ekonomi. Optimisme ini tergambar di data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

Pada Oktober 2021, IKK tercatat 113,39, tertinggi sejak Maret 2020. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen sudah percaya diri memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.

Peningkatan mobilitas dan optimisme konsumen tentu akan mewujud kepada kenaikan konsumsi. Begitu konsumsi naik, peningkatan impor adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari.

Meski ekspor melambat dan impor melesat, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih bisa mencatatkan surplus. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan surplus neraca perdagangan Oktober 2021 akan sebesar US$ 3,89 miliar. Namun memang surplus itu akan lebih sedikit ketimbang September 2021 yang mencapai US$ 4,37 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular