Terungkap! Orang Kaya Mulai Belanja Ternyata Mitos Belaka...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 November 2021 10:35
Mall di Masa Pelonggaran PPKM
Foto: Suasana aktivitas di Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selepas pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ada anggapan bahwa orang kaya mulai keluar 'kandang' untuk berbelanja. Apakah ini realita atau mitos belaka?

Anggapan bahwa orang beruang mulai getol berbelanja datang dari rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Saat IKK sudah di atas 100, artinya konsumen sudah percaya diri memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan ke depan.

Gara-gara PPKM Darurat, IKK sempat berada di bawah 100 selama tiga bulan beruntun. Namun pada Oktober 2021, akhirnya IKK kembali di atas 100 tepatnya 113,29.

"Kenaikan IKK terutama didorong oleh membaiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik terutama persepsi terhadap lapangan kerja dan penghasilan saat ini. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh membaiknya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat, seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai wilayah Indonesia sebagai dampak respons penanganan Covid-19 yang makin baik.

"Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang juga terpantau menguat dan terus berada pada area optimistis. Penguatan ekspektasi konsumen didukung oleh kenaikan pada seluruh aspek pembentuknya, yaitu ekspektasi penghasilan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi kegiatan usaha," papar laporan Bank Indonesia (BI).

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan dari survei langsung ke lapangan, antusias orang datang untuk berbelanja ke mal terus membaik. Terutama mal sudah sudah menjadi tempat destinasi belanja utama.

"Seperti Grand Indonesia, Pacific Place, Plaza Senayan, dan Senayan City sudah kembali ramai. Antrean panjang di store LV (Louis Vuitton) Plaza Indonesia malam minggu kemarin. Orang-orang tajir nggak takut lagi datang ke mal," kata Ferry kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/11/2021).

Halaman Selanjutnya --> Belanja Orang Kaya Masih Terbatas

Benarkah seperti itu? Coba kita lihat data...

Pada Oktober 2021, porsi penghasilan yang dipakai untuk konsumsi kelompok kaya (pengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan) adalah 70%. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 69,3 dan menjadi yang tertinggi sejak Juni 2021.

Jadi porsi penghasilan yang dipakai untuk belanja di kelompok ini naik 0,7 poin persentase dari September ke Oktober. Ternyata ini tidak sebesar kenaikan di kelompok lain.

Dalam periode yang sama, porsi penghasilan yang dipakai untuk konsumsi di kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 4,1-5 juta/bulan naik 1,6 poin persentase. Kenaikan di kelompok pengeluaran Rp 3,1-4 juta/bulan pun lebih tinggi yakni 0,9 poin persentase.

Malah ada kecenderungan orang kaya masih lebih memilih menabung ketimbang belanja. Pada Oktober 2021, porsi penghasilan yang dialokasikan untuk menabung di kelompok berpengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan adalah 17,8%, Naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 15,9% dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 2020. Porsi 17,8% penghasilan untuk menabung juga menjadi yang tertinggi di antara kelompok lainnya.

Pada Oktober 2021 dibandingkan bulan sebelumnya, porsi penghasilan yang disisihkan untuk menabung di kelompok berpengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan ini naik 1,9 poin persentase. Ini menjadi yang tertinggi kedua setelah kelompok berpengeluaran Rp 1-2 juta/bulan yang naik 2,4 poin persentase.

Hal ini semakin terkonfirmasi dari data Distribusi Simpanan Bank Umum dari Lembaga Penjamin Simpnanan (LPS). Per September 2021, nilai simpanan di rekening perbankan dengan saldo di atas Rp 5 miliar adalah Rp 3.664 triliun. Naik 2,5% dari bulan sebelumnya, tertinggi di antara tier lainnya.

Sejak akhir 2020 (year-to-date), nilai tersebut melonjak 14,3%, lagi-lagi jadi yang tertinggi. Dalam setahun terakhir, pertumbuhannya adalah 10,7%, juga yang tertinggi di antara tier lainnya.

Jadi kalau lihat data, sejatinya orang-orang kaya belum keluar 'kandang'. Konsumsi mereka ternyata masih terbatas dan masih memilih menabung.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular