
G-7 Sepakat Jegal China, Siap-siap Perang Dagang Lagi?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu cenderung mixed, di mana Dow Jones melemah 0,8% menjadi 34.479 sementara S&P 500 bertambah 0,4% sehingga berahir pada level tertinggi baru 4.247. Nasdaq, yang berisi saham unggulan teknologi, melesat 1,9% ke 14.069. Indeks saham unggulan kelas teri Russell 2000 melesat 2,2% menjadi 2.335.
Sektor properti mencetak kinerja terbaik dengan meroket 2% dalam sepekan, disusul sektor layanan kesehatan yang melompat 1,9%. Saham sektor konsumer menguat 1,6% disusul sektor teknologi (1,4%) yang terbantu sentimen masih kecilnya peluang penaikan suku bunga acuan.
Sebaliknya, sektor keuangan drop 2,4% karena prospek berlanjutnya era suku bunga rendah setidaknya hingga tahun depan membuat mereka kesulitan mencetak keuntungan dari margin bunga bersih (net interest margin/NIM). Sektor lain yang tertekan adalah bahan baku (-2%) dan manufaktur (-1,7%).
Saham meme yang populer di kalangan pengguna media sosial Reddit masih mendominasi pemberitaan dengan pergerakannya yang sangat volatil. Saham GameStop mecetak rekor tertinggi baru pada US$ 344,7 dan mengakhiri pekan di level US$ 233,34 per saham.
Di pasar obligasi, Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah AS (US Treasury) bergerak mengejutkan dengan kembali diburu pemodal, sehingga imbal hasil (yield) anjlok. Imbal hasil US Treasury berjauh tempo 10 tahun, yang menjadi acuan pasar, melemah hingga 1,43%, setelah pada pertengahan Maret sempat menyentuh level tertinggi 2021 pada 1,75%.
"Saya berpikir seluruh pergerakan US Treasury ini cenderung teknikal dan tidak ada kaitannya dengan fundamental," tutur Aneta Markowska, Kepala Ekonom Jefferies. "Ada dana berlebih yang lantas diparkir ke surat utang bertenor lebih panjang.. investor aslinya masih ingin jualan."
Pemicu pembelian sesaat ini, lanjut dia, adalah laporan data tenaga kerja Mei yang masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sehingga memicu kekhawatiran bahwa ekonomi masih belum normal dalam waktu dekat. Investor pemburu yield pun masuk.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebelumnya telah menyatakan akan tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter secara kuantitatif (quantitative easing/QE) selama data pengangguran masih belum positif, meski inflasi melewati patokan sebesar 2%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Mei mencapai 5% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008. Inflasi inti yang mengecualikan harga makanan dan energim menguat 3,8% atau yang tercepat dalam 3 dekade. Angka ini jauh di atas polling ekonom oleh Dow Jones yang mengestimasikan angka 4,7%.
Pasar obligasi biasanya bergerak berlawanan dengan pasar saham, karena mencerminkan sikap defensif inestor sementara saham mencerminkan sikap agresif investor dalam menempatkan portofolionya.
Selama ekonomi tidak menentu, pasar obligasi diburu dan sebaliknya ketika ekonomi dipersepsikan segera membaik maka investor beralih ke saham untuk berburu keuntungan dari pergerakan harga aset (capital gain).
(ags/ags)