
BI 'Diramal' Tahan Bunga Acuan Lagi, Kenapa Ya?

Selain itu, BI juga punya tugas utama untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Bahkan tugas ini adalah mandat utama BI yang tertuang dalam UU No 3/2004.
Dalam sebulan terakhir, rupiah memang menguat hampir 1% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Namun risiko di pasar keuangan dunia masih tinggi, terutama kemungkinan pengetatan di negara-negara maju.
Bank sentral Eropa (ECB) sudah mulai mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian surat berharga atau quantitative easing. Bank sentral Inggris (BoE) bahkan sudah melakukannya. Kini, bank sentral pimpinan Andrew Bailey itu membeli obligasi senilai GBP 3,4 miliar per pekan. Lebih sedikit ketimbang sebelumnya yang mencapai GBP 4,4 miliar.
Langkah serupa bukan tidak mungkin segera dilakukan oleh bank sentral negara-negara lainnya, termasuk AS. Dengan demikian, likuiditas global yang saat ini melimpah bakal mulai seret sehingga sulit berharap arus modal bakal deras mengalir ke pasar keuangan negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Ketika ini terjadi, maka masa depan rupiah masih penuh tanda tanya. Oleh karena itu, BI berkepentingan menjaga rupiah dengan cara membuat pasar keuangan Indonesia tetap atraktif. Suku bunga harus tetap bisa mendatangkan cuan buat investor, jangan sampai ada persepsi rugi ketika berinvestasi di Indonesia.
Indonesia memang patut waspada karena ada kecenderungan investor asing keluar dari pasar keuangan Ibu Pertiwi. Di pasar obligasi pemerintah, kepemilikan asing per 20 Mei 2021 tercatat Rp 953,32 triliun. Berkurang Rp 12,24 triliun dibandingkan posisi awal bulan.
Untuk menjaga agar tidak lebih banyak investor asing yang keluar, dan semoga ada yang masuk, Indonesia harus menawarkan sesuatu yang lebih yaitu keuntungan. Penurunan suku bunga acuan akan ikut menurunkan imbal hasil (yield) obligasi sehingga berisiko membuat investor asing semakin ingin keluar. Oleh karena itu, demi menjaga daya tarik pasar keuangan Indonesia, suku bunga acuan sulit untuk turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
