
Inflasi Diramal Lebih Tinggi, Ada Denyut Daya Beli?

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi Indonesia pada Maret 2021 diperkirakan terakselerasi dibandingkan bulan sebelumnya. Tanda permintaan dan daya beli masyarakat mulai bergeliat?
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Maret 2021 pada 1 April 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan (month-to-month/MtM) sebesar 0,145%.
Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/YoY) diproyeksi 1,42%. Lalu inflasi inti tahunan 'diramal' di 1,4%.
Insitusi | Inflasi MtM (%) | Inflasi YoY (%) | Inflasi Inti YoY (%) |
Citi | 0.15 | 1.43 | 1.45 |
ING | - | 1.4 | - |
Trimegah Sekuritas | 0.1 | 1.38 | - |
Standard Chartered | 0.16 | 1.44 | 1.31 |
Bank Permata | 0.15 | 1.43 | 1.38 |
CIMB Niaga | 0.16 | 1.44 | 1.39 |
Bank Danamon | 0.08 | 1.36 | 1.35 |
Danareksa Research Institute | 0.15 | 1.44 | 1.4 |
Bank Mandiri | 0.12 | 1.4 | 1.5 |
BCA | 0.14 | 1.42 | 1.44 |
Maybank Indonesia | 0.07 | 1.35 | 1.46 |
MEDIAN | 0.145 | 1.42 | 1.4 |
Jika ini terwujud, maka laju inflasi akan mengalami percepatan. Pada Februari 2021, inflasi bulanan berada di 0,1% dan tahunan 1,38%. Namun inflasi inti masih melambat karena bulan lalu adalah 1,53% YoY.
Oleh karena itu, belum bisa disimpulkan bahwa daya beli rakyat sudah pulih. Pasalnya daya beli tercermin dari inflasi inti, yang sepertinya masih melambat.
Inflasi inti berisi kelompok barang dan jasa yang harganya susah naik-turun, persisten. Jadi kalau harga yang 'bandel' saya bisa sampai turun, maka artinya permintaan memang lesu yang memaksa dunia usaha menurunkan harga.
Salah satu komoditas yang ada di 'keranjang' inflasi inti adalah emas perhiasan. Harga emas perhiasan mengikuti harga emas dunia.
Sejak akhir Februari 2021, harga emas dunia di pasar spot turun 1,66% point-to-point. Secara year-to-date, harga sang logam mulia sudah anjlok 10,13%.
Halaman Selanjutnya --> Konsumsi Masih Belum 'Sehat'