Update Polling CNBC Indonesia

Inflasi Januari Diramal 0,35%, Gara-gara Cabe-cabean!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 January 2021 15:17
Ilustrasi Cabe Keriting
Ilustrasi Cabe Keriting (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
  • Menambah proyeksi Bank Permata

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi Indonesia pada Januari 2021 diperkirakan melambat ketimbang bulan sebelumnya. Meninggalkan 2020, sepertinya dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) belum sepenuhnya reda.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Januari 2021 pada 1 Februari 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan (month-to-month/MtM) sebesar 0,35%. Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) ada di 1,65%. Kemudian inflasi inti secara tahunan diperkirakan 1,53%.

Institusi

Inflasi MtM (%)

Inflasi YoY (%)

Inflasi Inti YoY (%)

CIMB Niaga

0.3

1.6

1.52

Bank Danamon

0.33

1.63

1.53

ING

-

1.8

-

Danareksa Research Institute

0.35

1.7

1.62

Maybank Indonesia

0.39

1.69

1.61

Bank Mandiri

0.36

1.66

1.54

Citi

0.1

1.4

-

BNI Sekuritas

0.39

1.69

-

BCA

0.34

1.64

1.51

Bank Permata

0.35

1.64

1.53

MEDIAN

0.35

1.65

1.53

Jika sesuai dengan ekspektasi pasar, maka laju inflasi Tanah Air melambat. Pada Desember 2020, inflasi MtM adalah 0,45%, YoY 1,68%, dan inflasi inti 1,6% YoY.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan secara umum terjadi kenaikan harga di tingkat konsumen. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan III, inflasi Januari 2021 diperkirakan 0,37% MtM. Ini membuat inflasi tahunan menjadi 1,67%.

"Penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,1% (MtM), tempe dan tahu masing-masing sebesar 0,03%, cabai merah dan tarif angkutan antar-kota masing-masing sebesar 0,02%, daging ayam ras, ikan kembung, kacang panjang, bayam, kangkung, ikan tongkol, daging sapi, emas perhiasan, nasi dengan lauk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%. Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,05% dan bawang merah sebesar -0,01%," papar keterangan tertulis BI.

Namun perlambatan laju inflasi menandakan permintaan domestik masih lemah. Lebih-lebih kalau melihat inflasi inti, yang merupakan indikator kekuatan daya beli. Inflasi inti kini mencapai titik terendah sejak BPS melaporkan data ini pada 2004.

Memasuki 2021, yang digadang-gadang gilang-gemilang penuh harapan, ternyata situasinya masih sama. Malah kalau melihat perkembangan pandemi virus corona, yang ada malah tambah parah.

Jumlah pasien positif corona di Tanah Air kini sudah di atas 1 juta orang, tepatnya 1.037.993 orang per 28 Januari 2021. Jumlah penambahan kasus harian semakin mengkhawatirkan.

Dalam dua pekan terakhir (15-28 Januari 2021), rata-rata jumlah pasien posiitf bertambah 12.028 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 9.029 orang per hari.

Pandemi yang tidak kunjung terkendali membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah di Jawa-Bali. Sedianya PPKM berakhir pada 25 Januari 2021, tetapi kemudian diperpanjang dua pekan lagi.

Kegiatan perkantoran diimbau minimal 75% dilakukan dari rumah. Kegiatan belajar-mengajar juga belum bisa tatap muka, masih jarak jauh.

Restoran tetap bisa menerima pengunjung yang ingin makan-minum di tempat, tetapi dibatasi maksimal 25% dari kapasitas. Pusat perbelajaan wajib tutup pukul 20:00.

Sementara rumah ibadah masih boleh membuka pintu bagi jamaah, tetapi maksimal 50% dari kapasitas. Sedangkan faslitas umum yang dikelola pemerintah sepertitaman, kebun binatang, dan sebagainya tutup sementara.

PPKM praktis mengharapkan warga untuk #dirumahaja. Sejak PPKM berlaku, mobilitas masyarakat terpantau turun.

Sepanjang 11-27 Januari 2021, sekitar dua pekan pelaksanaan PPKM, Apple mencatat indeks mobilitas masyarakat Indonesia dengan mengemudi rata-rata adalah 83,79 per hari. Turun dibandingkan rata-rata dua pekan sebelumnya yaitu 105,87 per hari.

Sedangkan Goggle mencatat kepadatan masyarakat Indonesia di tempat kerja pada 11-24 Januari 2021 adalah 29,14% di bawah normal. Lebih sepi ketimbang rata-rata dua pekan sebelumnya yaitu 26,71% di bawah hari biasa.

Saat mobilitas berkurang, artinya roda ekonomi bergerak lambat. Kala aktivitas ekonomi lesu, itu tandanya permintaan lemah. Jadi jangan heran kalau laju inflasi masih woles.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular