Newsletter

Omnibus Law Ciptaker: Ngebut Tanpa Benjut?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 October 2020 06:22
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan Senin (5/9/2020) dengan melesat ke jalur hijau, menyusul kabar Presiden AS Donald Trump bakal meninggalkan rumah sakit pada Senin malam (atau pagi ini waktu Indonesia).

Investor juga kian yakin bahwa paket stimulus baru akan segera diteken. Akibatnya, Indeks Dow Jones Industrial Average terbang hingga 465,8 poin (1,7%) ke 28.148,64. Nasdaq melesat 257,5 poin (+2,3%) ke 11.332,49 dan S&P 500 naik 60,2 poin (+1,8%) ke 3.408,62.

Dalam cuitannya di akun Twitter, Trump mengatakan bahwa dia bakal meninggalkan Walter Reed National Military Medical Center dan meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi pandemi tersebut.

"Jangan takut Covid. Jangan biarkan ia menguasaimu. Kita telah mengembangkan, di bawah pemerintahan Trump, beberapa obat dan pengetahuan yang sangat bagus. Aku merasa lebih baik dari diriku 20 tahun yang lalu!" ujarnya.

Dokter kepresidenan yang merawat Trump mengatakan kondisi presiden "terus membaik" dalam 24 jam terakhir setelah mendapatkan suntikan remdesivir kelima dan terakhir, tetapi mengingatkan bahwa dia kemungkinn "belum sepenuhnya keluar dari kondisi berbahaya."

Sebelumnya, mereka menggunakan dexamethasone, senyawa steroid yang direkomendasikan untuk penderita Covid-19 dalam status parah. Kadar oksigen orang nomor satu AS tersebut memang sempat dua kali anjlok, yang memicu koreksi Wall Street.

Kondisi Trump dan lemahnya penyerapan tenaga kerja AS per September kian mengisyaratkan pentingnya stimulus tambahan di era pandemi. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara lewat sambungan telepon mendiskusikan beberapa angka.

Semenjak dirawat, Trump kian kedodoran dari calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden yang memenangi 51% suara dalam polling. Mengacu pada polling Reuters/Ipsos pada 2-3 Oktober yang dirilis pada Minggu tersebut, Trump meraup 41% suara pemilih.

"Melihat bahwa Biden telah unggul di kebanyakan hasil polling, ini menunjukkan bahwa pasar mulai menerima probabilitas lebih besar bahwa dia akan menang dan lebih sedikit probabilitas bahwax hasilnya akan ketat dan berujung gugatan," tutur Ajay Rajadhyaksha, Kepala Riset Makro Barclays, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular