
Vaksin Corona Segera Beredar, Harga Rp 500.000-an (Bisa Nego)

Sentimen kedua, masih seputar wabah virus corona, ada kabar bagus dari upaya pengembangan vaksin. Moderna, perusahaan farmasi asal AS, mengumumkan bahwa vaksin anti-corona buatan mereka kemungkinan sudah siap digunakan pada akhir tahun ini. Moderna akan segera memulai uji coba tahap III yang melibatkan 30.000 relawan untuk melihat apakah vaksin aman dan efektif untuk menangkal virus corona.
"Mendapatkan vaksin yang aman, efektif, dan bisa diedarkan pada akhir tahun adalah tujuan kami. Ini adalah tujuan semua orang," kata Direktur US National Institutes of Health Francis Colliins, sebagaimana diwartakan Reuters.
Dalam uji coba sebelumnya, vaksin yang diberi nama mRNA-1273 mampu meningkatkan antibodi relawan ke level lebih tinggi ketimbang pasien yang sembuh dari serangan virus corona. Jika uji coba tahap III sukses, terbukti vaksin aman dan efektif, maka tinggal menunggu restu dari otoritas kesehatan.
Kalau nanti vaksi sudah tersedia, entah dari Moderna atau perusahaan lain, berapa harganya? Apakah bisa cukup terjangkau hingga mampu dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat?
GAVI, aliansi pengembang vaksin dunia, memperkirakan harga vaksin anti-corona paling mahal adalah US$ 40 (Rp 579.600) per dosis. Harga bisa berubah, tergantung kondisi ekonomi negara pemesan. Negara berpendapatan rendah tentu akan mendapatkan harga yang lebih murah. Bisa nego lah...
"Itu (US$ 40) adalah harga maksimal untuk negara berpendapatan tinggi, bukan harga patokan. Namun sejujurnya, belum ada yang tahu pasti berapa harganya karena akan tergantung sejauh mana vaksin bisa efektif," kata Seth Berkeley, Chief Executive GAVI, seperti dikutip dari Reuters.
Indonesia kini berstatus negara berpenghasilan menengah sehingga kemungkinan bisa mendapatkan vaksin dengan harga tidak sampai US$ 40. Ditambah kalau ada insentif fiskal seperti subsidi harga sebagian atau ditanggung seluruhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka vaksin anti-corona bisa dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Meski merusak seluruh sendi perekonomian, baik itu sisi penawaran maupun permintaan, jangan lupa bahwa pandemi virus corona adalah masalah kesehatan. Jadi kalau aspek kesehatan sudah tertangani dengan adanya vaksin, maka krisis ekonomi gara-gara pagebluk ini juga akan segera berakhir karena masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sedia kala.
