Newsletter

Ada Kabar Bisa Bikin Pasar Rally, tapi Trump 'Berulah' Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 July 2020 06:05
Wall Street
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham AS (Wall Street) melesat naik pada perdagangan Selasa waktu setempat setelah bergerak liar di hari sebelumnya. Tanda-tanda penurunan kasus jumlah kasus Covid-19 serta kenaikan inflasi menjadi beberapa faktor yang membuat pelaku pasar kembali ceria.

Indeks Dow Jones melesat 2,13% ke 26641,59, S&P 500 naik 1,34% ke 3.197,52, dan Nasdaq bertambah 0,94% ke 10.488,58.

Pada hari sebelumnya, ketiga indeks ini bergerak liar. Indeks Dow Jones melesat hingga 2,2%, tetapi di penutupan perdagangan Senin penguatan hanya tersisa 0,04%. Indeks S&P 500 berakhir melemah 0,9%, padahal sebelumnya sempat menguat lebih dari 1% hingga kembali ke zona hijau secara year-to-date sebesar 0,1%. Nasdaq yang paling dramatis, melesat 1,95% di awal perdagangan, tetapi berakhir ambles 2,13%.

Kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 di Florida dilaporkan lebih rendah dari rata-rata 7 hari, yang membuat sentimen pelaku pasar membaik. Muncul harapan laju penambahan kasus sudah pada puncaknya, dan akan mulai melandai. California yang kembali menerapkan lockdown juga melaporkan penurunan jumlah kasus harian.

Sementara itu data menunjukkan AS akhirnya mengalami inflasi untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir. Di bulan Juni, inflasi dilaporkan tumbuh 0,6% month-on-month (MoM), sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 0,2%.

Kenaikan inflasi menunjukkan roda bisnis kembali berputar, masyarakat kembali melakukan konsumsi yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Sehingga harapan akan bangkitnya perekonomian terbesar di dunia ini kembali membuncah.

Laporan earning korporasi juga mempengaruhi pergerakan Wall Street. Bank investasi ternama, JPMorgan melaporkan laba di kuartal II-2020 yang lebih tinggi dari prediksi berkat pendapatan trading. Saham JPMorgan menguat 0,6%. Sementara itu Wells Fargo melaporkan kerugian US$ 2,4 miliar yang membuat harga sahamnya anjlok 4,6%.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular