Resesi Singapura

Singapura Resesi! IHSG Cuek Menghijau, Asing Borong BRI & BCA

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 July 2020 15:46
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (14/7/20) akhirnya ditutup naik 0,29% di level 5.079,12. Level penutupan ini juga menjadi level tertinggi yang dicapai indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 138 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,2 triliunTerpantau 179 saham harganya naik, 225 harganya turun, sisanya 172 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 63 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 157 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 105 miliar, PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 30 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 18,25 miliar.

Akan tetapi bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah dampak dari jatuhnya Singapura ke jurang resesi, Hang Seng Index di Hong Kong turun 1,14%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,87%, sedangkan Indeks STI di Singapore terjun 0,32%.

Rilis data ciamik dari China nampaknya tidak dihiraukan oleh para pelaku pasar.

Rilis data ekspor dan impor China menunjukkan perekonomian Negeri Panda tumbuh lebih cepat daripada perkiraan. Kantor Administrasi dan Pabean China merilis data Impor China Bulan Juni yang berhasil naik 2,7% jauh lebih baik daripada konsensus yang meramalkan akan terjadi kontraksi 10%.

Sedangkan untuk Ekspor China Bulan Juni juga berhasil naik 0,5%, lagi-lagi rilis data ini lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan ekspor China akan terkontraksi 1,5%.

Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street ditutup bervariatif. Indeks komposit Nasdaq anjlok 2,13%. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik0,04%, sementara S&P 500 turun 0,93% padahal ketiga indeks besar Wall Street tersebut dibuka terapresiasi tinggi.

Kabar buruk dari negara tetangga Singapura yang resmi mengalami resesi hari ini.

Pada kuartal I-2020, PDB Negeri Merlion terkontraksi alias minus 0,7% YoY. Sementara di kuartal II-2020, berdasarkan hasil polling Reuters, PDB Singapura diprediksi minus 10,5% YoY, dan akan menjadi kontraksi terdalam sepanjang sejarah.

Dengan prediksi sedalam itu, rasanya hanya keajaiban yang bisa membawa Singapura lepas dari resesi kali ini. Kali terakhir Singapura mengalami resesi pada tahun 2008 saat krisis finansial global.

Resesi yang dialami Singapura tentunya juga memberikan dampak ke Indonesia, khususnya di sektor riil. Tetapi tidak hanya hari ini, selama beberapa bulan ke belakangan dampaknya tentunya sudah terasa, sebab rilis data PDB merupakan "peresmian" resesi, penurunan aktivitas ekonomi sudah terjadi beberapa bulan ke belakang. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular