
Ada Kabar Bisa Bikin Pasar Rally, tapi Trump 'Berulah' Lagi

Penguatan Wall Street bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia dan Indonesia pada hari ini. Maklum saja, Wall Street merupakan kiblat bursa saham dunia.
Setelah perdagangan sesi AS Selasa ditutup, datang kabar baik sekaligus kabar buruk yang akan mempengaruhi pergerakan pasar sepanjang hari ini.
Kabar bagus datang dari update vaksin virus corona yang dibuat oleh Morderna. Vaksin potensial yang sedang dalam uji klinis tersebut dilaporkan mampu menghasilkan imun yang "kuat" terhadap semua partisipan, yang jumlahnya 45 orang.
Ke 45 orang tersebut menghasilkan antibody penawar, yang menjadi hal penting untuk perlindungan melawan virus, menurut para ilmuwan. Setiap pasien dalam uji klinis tersebut diberi dosis 25, 100, atau 250 mikrogram, dan mendapat 2 kali dosis.
Moderna mengatakan vaksin tersebut secara umum tidak memberikan efek samping, tetapi separuh partisipan mengalami gejala ringan dan sedang seperti kelelahan, nyeri otot, dan rasa sakit di sekitar suntikan.
Pasien yang sudah mendapat 2 kali vaksin tersebut akan diawasi oleh Moderna selama 1 tahun. Selain itu, Moderna juga mengatakan akan melakukan uji klinis terhadap 30.000 partisipan pada 27 Juli mendatang.
Kabar dari Moderna tersebut memberi harapan virus corona bisa segera dikalahkan, dan hidup kembali normal. Indeks Dow Jones berjangka (futures) langsung melesat 300 poin yang bisa menjadi indikasi sentimen pelaku pasar membaik, dan sinyal rally pasar Asia.
Sebelumnya vaksin yang dibuat BioNtech dan Pfizer juga memperoleh "jalur cepat" dari Food and Drug Administration (FDA) AS. "Jalur cepat" yang diterima kedua vaksin buatan perusahaan tersebut artinya peninjauan oleh FDA akan dilakukan lebih cepat dari biasanya.
Jika mendapat persetujuan dari FDA, pengujian besar kedua vaksin tersebut dilakukan secepatnya akhir bulan ini dengan menggunakan 30.000 partisipan.
Semakin banyak vaksin potensial, tentunya harapan akan hidup kembali normal semakin membesar.
Itu kabar baiknya, kabar buruknya hubungan AS dengan China sepertinya akan kembali memanas. Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani undang-undang yang memberikan sanksi ke China karena melakukan intervensi otonomi Hong Kong.
Trump juga menandatangani UU yang menghentikan perlakukan khusus yang selama ini diterima Hong Kong.
"Hong Kong kini akan diperlakukan sama seperti China. Tidak ada keistimewaan, tidak ada perlakukan ekonomi khusus, dan tidak ada transfer teknologi. Sebagai tambahan, seperti yang ada tahu, kita akan mengenakan bea importasi (ke Hong Kong) dan sudah mengenakan bea importasi yang besar ke China" kata Trump