Hati-hati, Sri Mulyani & Morgan Stanley Ramal RI Bisa Resesi!

Kalau sentimen kedua dan ketiga beraroma pesimisme, maka sentimen ketiga mungkin bisa membangkitkan gairah pasar. Sentimen tersebut adalah rilis data pembacaan awal angka Purchasing Managers' Index (PMI) periode Juni di sejumlah negara.
Konsensus Trading Economics memperkirakan PMI manufaktur Australia pada Juni akan sebesar 49,3. Masih di bawah 50, artinya industriawan belum optimistis, masih cenderung kontraktif. Namun jauh membaik ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yang sebesar 44, dan sudah kian dekat dengan angka 50.
Kemudian di Jerman, PMI manufaktur Juni diramal sebesar 41, membaik dibandingkan Mei yakni 36,6. Lalu di Prancis, PMI manufaktur Juni diperkirakan berada di angka 46, naik dari Mei yang sebesar 40,6.
Jika pembacaan awal ini sesuai dengan ekspektasi pasar, apalagi kalau sampai melebihi, maka bisa menjadi pelecut semangat bahwa harapan perbaikan ekonomi tidak hilang sama sekali, hanya tertunda.
Semangat ini bisa menjadi katalis masuknya arus modal asing ke pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masih ada kemungkinan IHSG dkk bisa kembali ke zona hijau.
(aji/aji)