Newsletter

Hati-hati, Sri Mulyani & Morgan Stanley Ramal RI Bisa Resesi!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 June 2020 06:00
Ilustrasi Wisuda ditengah Pandemi Covid-19. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Ilustrasi Wisuda ditengah Pandemi Covid-19. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah risiko. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang menggembirakan. Semoga optimisme investor di New York bisa menyeberangi Samudera Atlantik menuju ke Asia, termasuk Indonesia.

Sentimen kedua tentu seputar pagebluk virus corona. WHO sudah merilis data terbaru penyebaran virus corona global.

Per 22 Juni, jumlah pasien positif corona di kolong atmoster adalah 8.860.331 orang. Bertambah 152.323 orang (1,75%) dibandingkan hari sebelumnya, ada perlambatan kasus.

Namun, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berpesan bahwa kita semua harus waspada. Dia menyatakan bahwa ada sejumlah negara yang awalnya berhasil menekan jumlah pasien baru, tetapi kemudian melonjak lagi karena pelonggaran social distancing.

"Seluruh negara harus mencari keseimbangan antara melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak sosial-ekonomi. Hidup dan penghidupan bukan pilihan, mereka bisa berjalan beriringan. Kami mendorong negara-negara untuk berhati-hati dan kreatif dalam mencari solusi agar masyarakat bisa tetap aman selagi menjalani kehidupan.

"Kami mendorong agar negara-negara meningkatkan pelayanan kesehatan. Pengujian, mengisolasi yang sakit, melakukan pelacakan dan karantina, dan melindungi para pekerja. Pada saat yang bersamaan, langkah-langkah ini hanya akan efektif jika masing-masing individu melindungi dirinya dan orang lain dengan cara menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker," jelas Ghebreyesus dalam pembukaan briefing harian WHO, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sementara di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona per 22 Juni adalah 46.845 orang. Bertambah 954 orang (2,08%). Terjadi percepatan penambahan kasus karena hari sebelumnya jumlah pasien baru bertambah 862 orang (1,91%).

Sejauh ini pemerintah masih on track dalam membuka keran aktivitas masyarakat secara bertahap. Ketua Gugus Tugas Doni Monardo mengungkapkan, sejumlah kawasan pariwisata sudah boleh mulai beroperasi kembali.

"Dengan persiapan-persiapan secara terukur dan terus menerus oleh pemerintah bersama-sama pemerintah daerah, hari ini saya akan mengumumkan kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap. Kawasan pariwisata alam tersebut dapat dibuka secara bertahap sampai dengan batasan pengunjung maksimal 50% dari kapasitas normal," papar Doni.

Namun dengan kurva kasus corona di Indonesia masih cenderung melengkung ke atas, belum melandai, Indonesia tidak boleh berpuas diri dan lengah. Sebab kalau lengah, maka jumlah kasus akan meningkat dengan signifikan. Jika terjadi lonjakan kasus, maka bukan tidak mungkin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menjadi momok bagi perekonomian akan kembali diketatkan.

(aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular