Newsletter

Semesta Sudah Mendukung, Akankah Ada Happy Monday Hari ini?

Tri Putra, CNBC Indonesia
08 June 2020 06:15
Bursa Amerika
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sentimen positif yang menjadi suntikan bahan bakar IHSG untuk meroket ke atas 5.000 datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang menjadi kiblat bursa saham di seluruh dunia ditutup melejit pada perdagangan Jumat (5/6/2020), didorong rilis data tenaga kerja yang terbukti jauh lebih baik dari proyeksi suram para pelaku pasar.

Data perdagangan mencatat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 3,15% di level 27.110,98, kemudian Indeks S&P 500 terbang 2,62% di level 3.193,93.

Adapun Indeks Nasdaq ditutup meroket 2,06% di posisi 9.814,08, level all time high untuk pertama kalinya. Nasdaq bahkan sempat menyentuh level intraday tertinggi yakni di posisi 9.845,69.

AS mencatat 2,5 juta lapangan kerja baru pada Mei, sehingga angka pengangguran membaik ke 13,3%, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS. Ini menampar proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang menduga ada 8 juta lapangan kerja, dan angka pengangguran 20%.

"Angka penganggurannya mantap, tingkat partisipasi kerja meningkat. Ini terkonfirmasi sebagai laporan yang solid," tutur Drew Matus, Kepala Perencana Pasar MetLife Investment Management, sebagaimana dikutip CNBC International.

Merespon itu, Presiden AS Donald Trump langsung eksis di Twitter dan berkata: "Ini angka yang menakjubkan. Ini membahagiakan, mari menyebutnya demikian." Trump juga bilang akan menggelar konferensi pers mengenai itu pada pukul 10:00 waktu setempat.

Saham bank yang selama pandemi tertekan karena anjloknya penyaliran kredit dan lumatnya margin keuntungan, langsung diburu investor. Saham JPMorgan Chase, Citigroup, Wells Fargo dan Bank of America kompak melesat setidaknya 7%.

"Ekonomi dan bursa saham secara umum telah bergerak searah, meski jarang sekali keduanya saling mengunci," tutur Willie Delwiche, perencana investasi Baird, dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International.

Pelaku pasar, lanjut Delwiche, tak lagi memperhatikan masa lalu dan memilih melihat harapan yang muncul di tengah momen yang penuh ketakpastian. "Jalan menuju masa depan yang cerah dan partisipasi ekonomi yang kuat akan mengemuka," ujarnya.

(trp/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular