
Newsletter
AS Rusuh 7 Hari, Tapi Bara Optimisme Mungkin Lambungkan IHSG
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 June 2020 06:27

Bursa saham AS (Wall Street) mencatat penguatan pada perdagangan awal Juni, Senin (1/6/2020) meski kerusuhan di Negeri Paman Sam. Penguatan tersebut melanjutkan kinerja impresif Wall Street dalam dua bulan sebelumnya.
Indeks Dow Jones menguat 0,4% ke 25.475,02, S&P 500 juga naik 0,4% ke 3.055,73 yang merupakan level tertinggi sejak awal Maret, sementara Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0,7% ke 9.552,05, yang menjadi level tertinggi sejak akhir Februari.
Kerusuhan di Amerika Serikat kini memasuki hari ketujuh, Presiden AS Donald Trump, kini menunjuk Jenderal Mark Milley sebagai pemimpin untuk meredam kerusuhan yang terjadi akibat isu rasisme tersebut.
"Jenderal Milley di sini, ia adalah Kepala Staf Gabungan, seorang petarung, seorang pejuang, banyak meraih kemenangan tidak ada kekalahan. Dan dia tidak suka melihat bagaimana penanganan kerusuhan di beberapa negara bagian. Saya menunjukkan sebagai pemimpin" kata Trump kepada para gubernur, sebagaimana dilansir CNBC International.
Tetapi masih belum jelas apa saja kewenangan dari Jenderal Milley. Juru bicara Pentagon, Letkol Chris Mitchel mengatakan Jenderal Milley akan terus menjadi penasehat Menteri Pertahanan AS.
Saat kondisi dalam negeri AS sedang membara, hubungan dengan China pun memburuk. Belum selesai masalah asal virus corona, Hong Kong menjadi "sumber" masalah baru antara AS vs China.
Parlemen China pada pekan lalu menyetujui undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong, yang merupakan wilayah administratifnya. Undang-undang tersebut dibuat merespon demo berdarah selama berbulan-bulan pada tahun lalu.
Sayangnya undang-undang yang dibuat kali ini justru kembali memicu demo berdarah di Hong Kong dalam beberapa hari terakhir.
Merespon tindakan China ke Hong Kong, Presiden AS Donald Trump pada Jumat (29/5/2020) waktu setempat mengatakan akan mencabut hak istimewa yang diberikan ke Hong Kong dalam hal perdagangan.
"Saya memerintahkan kabinet saya untuk menghilangkan kebijakan yang memberikan perlakuan khusus ke Hong Kong," kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
"Pengumuman saya hari ini akan berlaku untuk semua perjanjian yang kita miliki dengan Hong Kong, mulai dari perjanjian ekstradisi, hingga kontrol ekspor dan teknologi. Perlakuan khusus untuk Hong Kong akan kami cabut, dan statusnya akan sama dengan wilayah China lainnya," tegas Trump Jumat lalu.
Meski demikian, dengan segala kondisi yang terlihat kurang menguntungkan tersebut, Wall Street masih mampu melaju naik.
"Bursa saham menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi rentetan situasi yang buruk, investor lebih berfokus pada tanda-tanda positif dari pelonggaran lockdown," kata Mark Hackett, kepala riset di Nationwide, sebagaimana dilansir CNBC International. (pap)
Indeks Dow Jones menguat 0,4% ke 25.475,02, S&P 500 juga naik 0,4% ke 3.055,73 yang merupakan level tertinggi sejak awal Maret, sementara Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0,7% ke 9.552,05, yang menjadi level tertinggi sejak akhir Februari.
Kerusuhan di Amerika Serikat kini memasuki hari ketujuh, Presiden AS Donald Trump, kini menunjuk Jenderal Mark Milley sebagai pemimpin untuk meredam kerusuhan yang terjadi akibat isu rasisme tersebut.
"Jenderal Milley di sini, ia adalah Kepala Staf Gabungan, seorang petarung, seorang pejuang, banyak meraih kemenangan tidak ada kekalahan. Dan dia tidak suka melihat bagaimana penanganan kerusuhan di beberapa negara bagian. Saya menunjukkan sebagai pemimpin" kata Trump kepada para gubernur, sebagaimana dilansir CNBC International.
Tetapi masih belum jelas apa saja kewenangan dari Jenderal Milley. Juru bicara Pentagon, Letkol Chris Mitchel mengatakan Jenderal Milley akan terus menjadi penasehat Menteri Pertahanan AS.
Saat kondisi dalam negeri AS sedang membara, hubungan dengan China pun memburuk. Belum selesai masalah asal virus corona, Hong Kong menjadi "sumber" masalah baru antara AS vs China.
Parlemen China pada pekan lalu menyetujui undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong, yang merupakan wilayah administratifnya. Undang-undang tersebut dibuat merespon demo berdarah selama berbulan-bulan pada tahun lalu.
Sayangnya undang-undang yang dibuat kali ini justru kembali memicu demo berdarah di Hong Kong dalam beberapa hari terakhir.
Merespon tindakan China ke Hong Kong, Presiden AS Donald Trump pada Jumat (29/5/2020) waktu setempat mengatakan akan mencabut hak istimewa yang diberikan ke Hong Kong dalam hal perdagangan.
"Saya memerintahkan kabinet saya untuk menghilangkan kebijakan yang memberikan perlakuan khusus ke Hong Kong," kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
"Pengumuman saya hari ini akan berlaku untuk semua perjanjian yang kita miliki dengan Hong Kong, mulai dari perjanjian ekstradisi, hingga kontrol ekspor dan teknologi. Perlakuan khusus untuk Hong Kong akan kami cabut, dan statusnya akan sama dengan wilayah China lainnya," tegas Trump Jumat lalu.
Meski demikian, dengan segala kondisi yang terlihat kurang menguntungkan tersebut, Wall Street masih mampu melaju naik.
"Bursa saham menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi rentetan situasi yang buruk, investor lebih berfokus pada tanda-tanda positif dari pelonggaran lockdown," kata Mark Hackett, kepala riset di Nationwide, sebagaimana dilansir CNBC International. (pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular