
Amerika Kian Membara, Dolar AS Ditekan Mata Uang Asia & Eropa
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 June 2020 14:37

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah melawan mata uang Asia dan Eropa pada perdagangan Senin (1/2020) akibat kerusuhan yang terjadi di Negeri Paman Sam.
George Floyd seorang warga kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi Derek Chauvin memicu demonstrasi di berbagai negara bagian AS, hingga akhirnya berujung kerusuhan.
Akibatnya dolar AS yang biasanya perkasa ketika terjadi gejolak kini malah tumbang. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang Asia dan Eropa hingga pukul 13:20 WIB.
Pasar keuangan Indonesia hari ini sedang libur Hari Lahir Pancasila, tetapi kurs rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) juga menguat tajam melawan dolar AS.
Rupiah untuk satu pekan ke depan di pasar NDF menunjukkan penguatan 1,2% ke Rp 14.455/US$ hari ini pada pukul 13:27 WIB, dibandingkan beberapa saat sebelum penutupan perdagangan Jumat lalu Rp 14.631/US$.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Sehingga ketika NDF menguat, rupiah di pasar spot juga akan menguat. Tetapi dolar AS selamat dari tekanan pada hari ini karena pasar spot dalam negeri libur. Seandainya tidak libur, rupiah tentunya berpeluang menguat tajam melawan dolar AS.
Kerusuhan yang terjadi di AS membuat negara bagian Texas, Arizona, Georgia, Missouri dan Minnesota menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota menerapkan kebijakan jam malam.
Presiden AS, Donald Trump, bersama ibu negara Melania Trump serta putra mereka, Barron dikabarkan sempat dibawa ke banker selama beberapa saat akibat aksi demo yang mengepung Gedung Putih.
Hingga saat ini demonstrasi dan kerusuhan sudah terjadi selama 6 hari di AS. Akibat kerusuhan tersebut, Pentagon mengirimkan 5.000 pasukan Garda Nasional, tentara cadangan AS. Tentara diaktifkan di 15 negara bagian dan Washington DC untuk mengamankan situasi bersama polisi.
Tim Riset CNBC Indonesia
(pap/roy) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
George Floyd seorang warga kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi Derek Chauvin memicu demonstrasi di berbagai negara bagian AS, hingga akhirnya berujung kerusuhan.
Akibatnya dolar AS yang biasanya perkasa ketika terjadi gejolak kini malah tumbang. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang Asia dan Eropa hingga pukul 13:20 WIB.
Pasar keuangan Indonesia hari ini sedang libur Hari Lahir Pancasila, tetapi kurs rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) juga menguat tajam melawan dolar AS.
Periode | Kurs 29 Mei (15:54) WIB | Kurs 1 Juni (13:27) WIB |
1 Pekan | Rp14.631 | Rp14.455 |
1 Bulan | Rp14.718 | Rp14.523 |
2 Bulan | Rp14.799 | Rp14.633 |
3 Bulan | Rp14.894 | Rp14.705 |
6 Bulan | Rp15.214 | Rp15.029 |
9 Bulan | Rp15.452 | Rp15.217 |
1 Tahun | Rp15.645 | Rp15.442 |
2 Tahun | Rp16.556,1 | Rp16.536,6 |
Rupiah untuk satu pekan ke depan di pasar NDF menunjukkan penguatan 1,2% ke Rp 14.455/US$ hari ini pada pukul 13:27 WIB, dibandingkan beberapa saat sebelum penutupan perdagangan Jumat lalu Rp 14.631/US$.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Sehingga ketika NDF menguat, rupiah di pasar spot juga akan menguat. Tetapi dolar AS selamat dari tekanan pada hari ini karena pasar spot dalam negeri libur. Seandainya tidak libur, rupiah tentunya berpeluang menguat tajam melawan dolar AS.
Kerusuhan yang terjadi di AS membuat negara bagian Texas, Arizona, Georgia, Missouri dan Minnesota menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota menerapkan kebijakan jam malam.
Presiden AS, Donald Trump, bersama ibu negara Melania Trump serta putra mereka, Barron dikabarkan sempat dibawa ke banker selama beberapa saat akibat aksi demo yang mengepung Gedung Putih.
Hingga saat ini demonstrasi dan kerusuhan sudah terjadi selama 6 hari di AS. Akibat kerusuhan tersebut, Pentagon mengirimkan 5.000 pasukan Garda Nasional, tentara cadangan AS. Tentara diaktifkan di 15 negara bagian dan Washington DC untuk mengamankan situasi bersama polisi.
Tim Riset CNBC Indonesia
(pap/roy) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Most Popular