
Mengharap Berkah Ramadan, Semoga Ada Happy di Weekend Ini

Investor juga perlu mencermati sentimen yang datang dari dalam negeri. Pertama tentu terkait dengan perkembangan kasus COVID-19. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air mencapai 7.775 kasus.
Jumlah kasus baru bertambah sebanyak 283 dalam sehari terakhir. Jumlah ini memang lebih rendah dibanding pertambahan kasus baru satu hari sebelumnya yang mencapai 375 kasus. Jelas masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah kasus sudah mulai mereda di Indonesia atau belum.
Pada dasarnya masih butuh banyak tes virus corona ke depan di Tanah Air untuk melihat sebenarnya seberapa banyak orang di Indonesia yang terinfeksi virus. Artinya jika tes COVID-19 lebih digencarkan lagi secara masif, maka potensi lonjakan kasus yang signifikan masih ada.
Indonesia memang tak tinggal diam saja. Beberapa emiten farmasi Tanah Air bersiap untuk membantu republik tercinta mengembangkan obat COVID-19. Produsen farmasi dalam negeri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tengah bersiap untuk memproduksi obat Covid-19 dalam waktu dekat. Untuk melakukan produksi ini, perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi asing. Oleh karena itu investor perlu mencermati perkembangan baru dari kabar ini serta memantau pergerakan saham dari emiten-emiten farmasi RI terutama KLBF.
Hari ini adalah hari terakhir perdagangan pada pekan ini sekaligus menjadi hari pertama puasa Ramadan 2020. Hari ini larangan mudik juga resmi ditetapkan. Dalam aturan larangan mudik, akses untuk keluar masuk jabodetabek dibatasi. Operasi jalan tol juga dipantau ketat karena hanya diperuntukkan bagi logistik dan tenaga medis serta layanan lain seperti keuangan.
Larangan mudik tahun ini jelas akan membuat Ramadan tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain mulai banyak kota-kota di luar Jabodetabek yang menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Setidaknya sudah ada 20 wilayah di Tanah Air yang terapkan PSBB.
Untuk Jakarta sendiri yang menerapkan PSBB sejak 10 April lalu masanya sudah habis kemarin. Namun mengingat lonjakan jumlah kasus masih terjadi dan Jakarta menjadi episentrum penyebaran virus maka PSBB di Jakarta diperpanjang untuk 14 hari ke depan hingga 7 Mei 2020.
Namun, dalam hal masih ditemukan penyebaran dan kasus baru maka PSBB bisa diperpanjang lagi selama dua pekan sampai tanggal 21 Mei 2020. Hal ini termaktub dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dengan adanya larangan mudik diikuti dengan makin banyaknya wilayah yang menerapkan PSBB serta potensi PSBB yang juga diperpanjang jelas meninggalkan konsekuensi yang bagi perekonomian. Hal ini akan menjadi sentimen yang memberatkan pasar disamping upaya pengembangan obat COVID-19 yang bernada positif untuk pasar.
Sentimen global maupun domestik memang sedang campur aduk. Pasar kembali berpotensi bergerak dengan volatil dan variatif untuk hari ini. Terakhir, penulis ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi pemeluk muslim di Tanah Air. Mari bersama berdoa, berkah puasa Ramadan kali ini menghantarkan kita dan bangsa kita menjadi lebih baik lagi dan dapat segera melalui badai pandemi yang menyiksa ini. This too shall pass!