
Newsletter
Obat & Vaksin Corona, Dagangan Terlaris di Pasar Pekan Ini?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 April 2020 06:07

Siap Tempur Lawan COVID-19 dengan Vaksin & Obat ?
Di sisi lain jumlah kasus yang terus bertambah dengan signifikan juga dipicu oleh transmisi virus yang terjadi dengan cepat. Hal ini terjadi lantaran, pandemi kali ini pemicunya adalah jenis virus yang baru dan belum ada obat atau bahkan vaksin.
Terkait, keberhasilan obat Remdesivir Gilead mampu membuat pasien berangsur pulih juga harus diwaspadai investor. Pasalnya kabar yang membuat pasar berbunga-bunga ini baru dilakukan di sebuah rumah sakit di Chicago.
Masih perlu uji klinis lanjutan dari obat ini dengan sample yang lebih banyak dan metode yang lebih saintifik untuk benar-benar menguji efektivitas obat yang berpotensi jadi antivirus corona ini.
Untuk saat ini ada beberapa jenis obat antivirus lain digunakan untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi virus corona. Obat-obatan yang digunakan untuk melawan virus corona saat ini bermacam-macam seperti Kaletra (obat HIV), Chloroquine (Malaria), Avigan (Influenza), Remdesivir (Ebola) dan Interferon alfa (Hepatitis B).
Dari jenis obat-obat tersebut yang menunjukkan efektivitas yang tinggi adalah jenis Remdesivir. Jenis obat ini gagal mendapat persetujuan sebagai obat ebola. Namun untuk saat ini remdesivir digunakan untuk menyembuhkan pasien corona di AS.
Untuk Avigan banyak digunakan di jepang, Chloroquine dan Kaletra direkomendasikan digunakan untuk Korea Selatan, sementara Tamiflu saat ini digunakan di Jepang. Berikut adalah rincian obat antivirus potensial untuk corona.
Sementara dari perkembangan vaksin sendiri saat ini kandidat vaksin terkuat adalah mRNA-1273 yang dikembangkan Moderna. Kandidat vaksin ini akan masuk periode uji klinis tahap II dalam beberapa bulan ke depan dan menjadi kandidat yang paling berprogress dibanding kandidat vaksin yang lain.
Sekalipun vaksin dan obat berhasil dikembangkan, tantangan besar masih menanti. Tantangan tersebut beragam dan kompleks. Tantangan yang dihadapi mulai dari lamanya waktu pengembangan, produksi masal yang mencukupi hingga distribusi merata ke negara-negara yang membutuhkan. (twg/sef)
Di sisi lain jumlah kasus yang terus bertambah dengan signifikan juga dipicu oleh transmisi virus yang terjadi dengan cepat. Hal ini terjadi lantaran, pandemi kali ini pemicunya adalah jenis virus yang baru dan belum ada obat atau bahkan vaksin.
Terkait, keberhasilan obat Remdesivir Gilead mampu membuat pasien berangsur pulih juga harus diwaspadai investor. Pasalnya kabar yang membuat pasar berbunga-bunga ini baru dilakukan di sebuah rumah sakit di Chicago.
Masih perlu uji klinis lanjutan dari obat ini dengan sample yang lebih banyak dan metode yang lebih saintifik untuk benar-benar menguji efektivitas obat yang berpotensi jadi antivirus corona ini.
Untuk saat ini ada beberapa jenis obat antivirus lain digunakan untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi virus corona. Obat-obatan yang digunakan untuk melawan virus corona saat ini bermacam-macam seperti Kaletra (obat HIV), Chloroquine (Malaria), Avigan (Influenza), Remdesivir (Ebola) dan Interferon alfa (Hepatitis B).
Dari jenis obat-obat tersebut yang menunjukkan efektivitas yang tinggi adalah jenis Remdesivir. Jenis obat ini gagal mendapat persetujuan sebagai obat ebola. Namun untuk saat ini remdesivir digunakan untuk menyembuhkan pasien corona di AS.
Untuk Avigan banyak digunakan di jepang, Chloroquine dan Kaletra direkomendasikan digunakan untuk Korea Selatan, sementara Tamiflu saat ini digunakan di Jepang. Berikut adalah rincian obat antivirus potensial untuk corona.
Sementara dari perkembangan vaksin sendiri saat ini kandidat vaksin terkuat adalah mRNA-1273 yang dikembangkan Moderna. Kandidat vaksin ini akan masuk periode uji klinis tahap II dalam beberapa bulan ke depan dan menjadi kandidat yang paling berprogress dibanding kandidat vaksin yang lain.
Sekalipun vaksin dan obat berhasil dikembangkan, tantangan besar masih menanti. Tantangan tersebut beragam dan kompleks. Tantangan yang dihadapi mulai dari lamanya waktu pengembangan, produksi masal yang mencukupi hingga distribusi merata ke negara-negara yang membutuhkan. (twg/sef)
Next Page
Jadi Pasar Bisa Bergairah Pekan Ini?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular