Newsletter

Obat & Vaksin Corona, Dagangan Terlaris di Pasar Pekan Ini?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 April 2020 06:07
wall street
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Bursa saham New York pekan lalu juga mengalami apresiasi. Indeks S&P 500 menguat 4,08% (wow). Tak hanya bursa saham Negeri Paman Sam saja yang mengalami penguatan. Bursa saham Eropa dan Asia juga mengalami hal serupa.



Beberapa negara sudah menunjukkan penurunan jumlah kasus per hari seperti di Amerika dan Eropa. Keduanya sudah mulai berencana untuk kembali beraktivitas bahkan mencabut status lockdown.

Di Amerika, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS sudah saatnya “kembali bekerja”. Pada Kamis (16/4/2020) Gedung Putih merilis seperangkat panduan untuk masyarakatnya kembali beraktivitas.

Beralih ke Eropa, Austria menjadi salah satu negara di Eropa yang pertama kali melonggarkan pembatasan sosialnya. Pada Selasa pekan lalu, Austria sudah memperbolehkan pertokoan dengan luas 400 meter persegi untuk buka dan beroperasi dengan catatan tetap membatasi jumlah orang yang berada di dalam toko serta tetap menerapkan aturan jaga jarak.

Di Denmark sekolah-sekolah dasar mulai kembali dibuka dan rumah sakit sudah mulai menangani pasien-pasien selain yang terjangkit virus corona. Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan akan mencabut larangan yang selama ini diterapkan pada 11 Mei nanti, sebagaimana diwartakan oleh Fortune.

Upaya untuk segera bangkit dari keterpurukan tersebut diapresiasi oleh pasar. Pasalnya ketika berbagai aktivitas sudah mulai diperbolehkan, roda perekonomian akan kembali berputar dan berangsur-angsur akan mengalami pemulihan.

Di sisi lain, kabar gembira juga datang dari perkembangan obat anti-corona. STAT melaporkan bahwa rumah sakit Chicago yang merawat pasien COVID-19 yang ditangani dengan obat Remdesivir dalam masa percobaan, pulih dengan cepat setelah sebelumnya mengalami gejala yang parah.

Dua sentimen positif tersebut memang membuat pasar saham global sumringah. Volatilitas di pasar pun berangsur turun. Sejak gelombang stimulus ekonomi bernilai jumbo di gelontorkan pada akhir Maret lalu, pasar memang cenderung kalem.

Nilai stimulus fiskal global yang ditaksir mencapai US$ 8 triliun itu membuat indeks volatilitas versi CBOE yang tadinya bergerak liar dan sempat menyentuh level tertinggi sejak krisis Keagan 2008 mulai turun. Artinya ketakutan di pasar pun ikut mereda.



Sampai di sini terlihat bahwa kondisi semakin membaik. Lantas apakah kehidupan normal seperti sebelumnya dapat terjadi lagi? Apakah pasar akan dengan cepar bergairah dan reli tak terbendung? (twg/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular