
Newsletter
Sambil Pantau Corona, Jangan Lupa Ada Rapat Arab-Rusia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2020 05:26

Sentimen ketiga adalah harga minyak dunia yang masih bergerak liar. Pada pukul 04:12 WIB, harga minyak jenis brent melonjak 3,04% dan light sweet melesat 6,18%.
Lonjakan harga minyak terjadi akibat ekspektasi pasar bahwa OPEC+ akan menyepakati rencana pemotongan produksi mencapai 10 juta barel/hari. Jumlah yang signifikan, sekitar 10% dari pasokan minyak di pasar global.
OPEC+ akan menggelar pertemuan via video conference hari ini. Rusia dikabarkan sudah sepakat untuk mengurangi produksi sampai 1,6 juta barel/hari.
"Tidak diragukan lagi, pertemuan ini akan menuai hasil yang bisa membuat pasar menjadi lebih seimbang," tegas Mohamed Arklab, Menteri Energi Aljazair yang juga Presiden OPEC, seperti diberitakan Reuters.
Sepanjang 20020, harga si emas hitam tertekan luar biasa. Harga brent ambles 50,23% sementara light sweet jatuh 58,91%.
Ada dua sentimen yang menyebabkan keruntuhan harga minyak. Pertama, pandemi virus corona hampir pasti membawa perekonomian dunia ke jurang resesi. Dalam riset terbarunya, Citi memperkirakan ekonomi dunia akan terkontraksi (tumbuh negatif) -2,3%.
Resesi ekonomi menandakan aktivitas ekonomi mengkerut. Artinya, permintaan energi juga turun sehingga harga sumber energi primer seperti minyak tertekan.
Sentimen kedua adalah perang harga minyak antara Arab Saudi-Rusia. Penyebabnya adalah tidak tercapainya kesepakatan pemotongan produksi OPEC+ bulan lalu.
Rusia kala itu menolak proposal OPEC (dengan Arab Saudi sebagai pemimpin de facto) untuk memangkas produksi 1,5 juta barel/hari. Keputusan Rusia membuat OPEC (baca: Arab Saudi) ngambek. Tidak cuma menggenjot produksi, Arab Saudi juga menaikkan produksi minyak plus memberi harga diskon.
Sekarang hubungan kedua negara membaik dan sudah bersedia kembali ke meja perundingan. Bahkan kemungkinan akan menyepakati pemotongan produksi dengan jumlah yang lebih besar.
Satu masalah yang membebani harga minyak sepertinya akan segera rampung. Tinggal satu masalah lagi yaitu pandemi virus corona. Masalah kedua ini yang lebih rumit karena tidak ada yang tahu kapan akan berakhir...
(aji/aji)
Lonjakan harga minyak terjadi akibat ekspektasi pasar bahwa OPEC+ akan menyepakati rencana pemotongan produksi mencapai 10 juta barel/hari. Jumlah yang signifikan, sekitar 10% dari pasokan minyak di pasar global.
OPEC+ akan menggelar pertemuan via video conference hari ini. Rusia dikabarkan sudah sepakat untuk mengurangi produksi sampai 1,6 juta barel/hari.
"Tidak diragukan lagi, pertemuan ini akan menuai hasil yang bisa membuat pasar menjadi lebih seimbang," tegas Mohamed Arklab, Menteri Energi Aljazair yang juga Presiden OPEC, seperti diberitakan Reuters.
Sepanjang 20020, harga si emas hitam tertekan luar biasa. Harga brent ambles 50,23% sementara light sweet jatuh 58,91%.
Ada dua sentimen yang menyebabkan keruntuhan harga minyak. Pertama, pandemi virus corona hampir pasti membawa perekonomian dunia ke jurang resesi. Dalam riset terbarunya, Citi memperkirakan ekonomi dunia akan terkontraksi (tumbuh negatif) -2,3%.
![]() |
Resesi ekonomi menandakan aktivitas ekonomi mengkerut. Artinya, permintaan energi juga turun sehingga harga sumber energi primer seperti minyak tertekan.
Sentimen kedua adalah perang harga minyak antara Arab Saudi-Rusia. Penyebabnya adalah tidak tercapainya kesepakatan pemotongan produksi OPEC+ bulan lalu.
Rusia kala itu menolak proposal OPEC (dengan Arab Saudi sebagai pemimpin de facto) untuk memangkas produksi 1,5 juta barel/hari. Keputusan Rusia membuat OPEC (baca: Arab Saudi) ngambek. Tidak cuma menggenjot produksi, Arab Saudi juga menaikkan produksi minyak plus memberi harga diskon.
Sekarang hubungan kedua negara membaik dan sudah bersedia kembali ke meja perundingan. Bahkan kemungkinan akan menyepakati pemotongan produksi dengan jumlah yang lebih besar.
Satu masalah yang membebani harga minyak sepertinya akan segera rampung. Tinggal satu masalah lagi yaitu pandemi virus corona. Masalah kedua ini yang lebih rumit karena tidak ada yang tahu kapan akan berakhir...
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Rilis Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular