
Newsletter
Badai Pasti Berlalu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 April 2020 05:57

Berpindah ke bursa saham New York, tiga indeks utama ditutup melemah terbatas. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,12%, S&P 600 berkuran 0,16%, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,33%. Kemarin, ketiganya melesat dengan penguatan di level 7%.
Dalam beberapa waktu terakhir, jarang sekali (atau hampir tidak pernah) Wall Street ditutup di kisaran nol koma sekian. Pasti menguat atau melemah tajam, bahkan sempat belasan persen dalam sehari. Padahal perubahan yang wajar dan sehat adalah di kisaran nol koma itu, naik atau turun 1% sudah lumayan drastis.
Nah, perubahan Wall Street yang sudah agak normal hari ini menandakan volatilitas di pasar terus menurun. Volatilitas ydi pasar tercermin dari indeks VIX.
Sejak awal tahun, indeks yang sering disebut sebagai fear index ini melonjak 235,7% karena dalam sehari bisa naik belasan persen. Namun selepas mencapai titik tertinggi sejak Oktober 2008 beberapa hari yang lalu, VIX berangsur turun. Bukti bahwa volatilitas terus berkurang dan pasar sedang menstabilkan dirinya sendiri.
Stabilitas mulai tercipta di pasar karena ada pertanda awal bahwa pandemi virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) mulai mereda. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis pada Rabu (8/4/2020) per pukul 02:37 WIB, jumlah pasien virus corona terus bertambah menjadi di atas 1,4 juta orang, tepatnya 1.412.103. Korban meninggal juga meningkat menjadi tidak kurang dari 80.000 orang, persisnya di 81.103 (tingkat kematian/mortality rate 5,74%).
AS menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia dengan catatan 386.800 pasien. Dari jumlah tersebut, 12.285 orang tutup usia.
Melihat angka ini, memang masih sangat menyeramkan. Namun kalau menilik lebih dalam, sebenarnya ada perbaikan.
US Centers for Desease Control and Prevention mencatat pada 6 April ada 28.515 kasus baru di Negeri Paman Sam. Turun dibandingkan rekor tertinggi yang dicapai pada 4 April, yaitu bertambah 33.508 kasus dalam sehari.
Laju pertumbuhan penyebaran domestik juga melambat. Pada 7 April, pertumbuhan pasien baru yang disebabkan kontak antar-manusia di dalam negeri adalah 8,13% dibandingkan hari sebelumnya. Jauh di bawah rata-rata selama 24 Februari-7 April, yaitu 38,26%.
Sedangkan pertumbuhan kasus yang terkait dengan pendatang dari luar negeri (imported case) adalah 4,31% pada 7 April. Juga jauh di bawah rata-rata selama 24 Februari-7 April yang sebesar 18,45%.
"Mungkin ini adalah pertanda yang baik. Ada indikasi bahwa AS mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Presiden AS Donald Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, sebagaimana diberitakan Reuters.
Pasar pun merasakan hal yang sama. Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA Research yang berbasis di New York, mengatakan bahwa perkembangan yang positif dalam dua hari terakhir memberi keyakinan bahwa badai pasti berlalu.
"Ibaratnya pasar sedang melihat ke ujung lembah dan berkata 'memang mengerikan, tetapi kita bisa melalui ini. Enam bulan ke depan, semua akan membaik'," kata Stovall, seperti dikutip dari Reuters.
Walau ada sinyal positif, Trump memilih untuk tetap waspada. Walau ada perbaikan, tetapi tetap masih ada orang yang meninggal dunia karena virus corona.
"Kami berharap ini mereda. Namun Anda tidak akan senang kalau melihat begitu banyak orang yang meninggal," tegasnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, jarang sekali (atau hampir tidak pernah) Wall Street ditutup di kisaran nol koma sekian. Pasti menguat atau melemah tajam, bahkan sempat belasan persen dalam sehari. Padahal perubahan yang wajar dan sehat adalah di kisaran nol koma itu, naik atau turun 1% sudah lumayan drastis.
Nah, perubahan Wall Street yang sudah agak normal hari ini menandakan volatilitas di pasar terus menurun. Volatilitas ydi pasar tercermin dari indeks VIX.
Sejak awal tahun, indeks yang sering disebut sebagai fear index ini melonjak 235,7% karena dalam sehari bisa naik belasan persen. Namun selepas mencapai titik tertinggi sejak Oktober 2008 beberapa hari yang lalu, VIX berangsur turun. Bukti bahwa volatilitas terus berkurang dan pasar sedang menstabilkan dirinya sendiri.
![]() |
Stabilitas mulai tercipta di pasar karena ada pertanda awal bahwa pandemi virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) mulai mereda. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis pada Rabu (8/4/2020) per pukul 02:37 WIB, jumlah pasien virus corona terus bertambah menjadi di atas 1,4 juta orang, tepatnya 1.412.103. Korban meninggal juga meningkat menjadi tidak kurang dari 80.000 orang, persisnya di 81.103 (tingkat kematian/mortality rate 5,74%).
AS menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia dengan catatan 386.800 pasien. Dari jumlah tersebut, 12.285 orang tutup usia.
Melihat angka ini, memang masih sangat menyeramkan. Namun kalau menilik lebih dalam, sebenarnya ada perbaikan.
US Centers for Desease Control and Prevention mencatat pada 6 April ada 28.515 kasus baru di Negeri Paman Sam. Turun dibandingkan rekor tertinggi yang dicapai pada 4 April, yaitu bertambah 33.508 kasus dalam sehari.
Laju pertumbuhan penyebaran domestik juga melambat. Pada 7 April, pertumbuhan pasien baru yang disebabkan kontak antar-manusia di dalam negeri adalah 8,13% dibandingkan hari sebelumnya. Jauh di bawah rata-rata selama 24 Februari-7 April, yaitu 38,26%.
Sedangkan pertumbuhan kasus yang terkait dengan pendatang dari luar negeri (imported case) adalah 4,31% pada 7 April. Juga jauh di bawah rata-rata selama 24 Februari-7 April yang sebesar 18,45%.
"Mungkin ini adalah pertanda yang baik. Ada indikasi bahwa AS mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Presiden AS Donald Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, sebagaimana diberitakan Reuters.
Pasar pun merasakan hal yang sama. Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA Research yang berbasis di New York, mengatakan bahwa perkembangan yang positif dalam dua hari terakhir memberi keyakinan bahwa badai pasti berlalu.
"Ibaratnya pasar sedang melihat ke ujung lembah dan berkata 'memang mengerikan, tetapi kita bisa melalui ini. Enam bulan ke depan, semua akan membaik'," kata Stovall, seperti dikutip dari Reuters.
Walau ada sinyal positif, Trump memilih untuk tetap waspada. Walau ada perbaikan, tetapi tetap masih ada orang yang meninggal dunia karena virus corona.
"Kami berharap ini mereda. Namun Anda tidak akan senang kalau melihat begitu banyak orang yang meninggal," tegasnya.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular