Wall Street Kembali Dibuka Melesat 800 Poin ke Jalur Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 April 2020 20:41
Bursa AS dibuka melesat pada Selasa (7/4/2020), menyusul optimisme bahwa wabah COVID-19 melewati titik puncak lebih dini dari perkiraan
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Selasa (7/4/2020), menyusul optimisme bahwa wabah COVID-19 telah menyentuh titik puncaknya lebih dini dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 877,61 poin (+3,87%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), meski selang 10 menit kemudian melambat dengan kenaikan 678,94 poin (+2,99%) ke 23.358.93. Indeks Nasdaq menguat 168,09 poin (+2,12%) ke 8.081,33 dan S&P 500 tumbuh 71 poin (+2,67%) ke 2.734,68.

"Investor memilih ambil sisi positif, seperti yang kebanyakan mereka lakukan sejak pasar menyentuh titik terendah," tutur Ed Yardeni, Presiden Yardeni Research dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International. "Menurut kami, kita sedang di tengah Pengaturan Ulang Besar-besaran dari obligasi menuju saham."

Sentimen positif dating dari Asia yang melaporkan perbaikan wabah COVID-19. Korea Selatan melaporkan jumlah pasien baru tercatat di bawah 50 orang dalam dua hari berturut-turut. Di sisi lain, China melaporkan tak ada kematian baru sejak 6 April. Ini merupakan yang pertama kali sejak mereka mengompilasi data pasien COVID-19 pertama kali pada Januari.

Pada Senin, indeks Dow Jones melesat 1.600 poin, membukukan kenaikan untuk hari ketiga. Indeks S&P 500 melompat 7% ke level tertinggi sejak 13 Maret. Reli terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi per dengan menyatakan bahwa pengembangan vaksi dan perawatan COVID-19 terakslerasi "kecepatan luar biasa."

"Puncak kasus di New York sepertinya kian dekat, berbalik dari prediksi akan dicapai 1 bulan lagi," tutur Marko Kolanovic, Kepala Perencana Makro dan Derivatif JPMorgan dalam laporan risetnya, yang dikutip CNBC International. Namun, AS sejauh ini menjadi negara dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak, mencapai 347.000 orang dan membunuh 10.000 orang.

Di tengah reli tersebut, Indeks Volatilitas Cboe (VIX)-yang banyak dijadikan acuan untuk mengukur tingkat kecemasan pelaku pasar-anjlok 3,3% menjadi 45,24, atau terendah dalam 2 pekan. Tiga minggu sebelumnya, indeks ini menyentuh rekor tertinggi pada 82,69 atau melampaui level tertinggi sebelumnya yang dicapai pada saat krisis finansial 2008.

Secara umum, Wall Street masih dalam predikat bearish karena indeks S&P 500 terhitung 21,5% di bawah rekor tertingginya. Banyak pelaku pasar yang percaya bahwa harga saham sekarang belum sepenuhnya mencerminkan efek virus corona strain terhadap kinerja korporasi AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular