
Newsletter
Badai Pasti Berlalu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 April 2020 05:57

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data penjualan ritel periode Februari 2020. BI memperkirakan penjualan ritel turun -1,9% year-on-year (YoY). Kalau kejadian, maka akan menjadi catatan terendah sejak Juli 2017.
"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penjualan sub-kelompok sandang peralatan komunikasi dan informasi, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau," sebut laporan BI.
Penurunan penjualan ritel (jika terjadi) akan semakin memberi konfirmasi bahwa ekonomi Indonesia sedang dalam tekanan. Sebelumnya, BI juga merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2020 sebesar 113,8. Masih optimistis karena angkanya di atas 100, tetapi menjadi yang terendah sejak September 2016.
Perlambatan IKK dan penurunan penjualan ritel menandakan bahwa konsumsi rumah tangga bakal melambat. Pemerintah memperkirakan konsumsi rumah tangga tahun ini hanya tumbuh 2,3%, jauh melambat dibandingkan 2019 yang sebesar 5,04%.
Konsumsi rumah tangga menyumbang hampir 60% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sama dengan perlambatan ekonomi. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 2,3%, melambat dibandingkan pencapaian 2019 yaitu 5,02%.
Dengan prospek ekonomi Indonesia yang gloomy, ini bisa menjadi sentimen negatif yang membuat investor enggan masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Oleh karena itu, IHSG dan rupiah masih rawan tertekan selama situasi belum membaik.
(aji/aji)
"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penjualan sub-kelompok sandang peralatan komunikasi dan informasi, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau," sebut laporan BI.
Penurunan penjualan ritel (jika terjadi) akan semakin memberi konfirmasi bahwa ekonomi Indonesia sedang dalam tekanan. Sebelumnya, BI juga merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2020 sebesar 113,8. Masih optimistis karena angkanya di atas 100, tetapi menjadi yang terendah sejak September 2016.
Perlambatan IKK dan penurunan penjualan ritel menandakan bahwa konsumsi rumah tangga bakal melambat. Pemerintah memperkirakan konsumsi rumah tangga tahun ini hanya tumbuh 2,3%, jauh melambat dibandingkan 2019 yang sebesar 5,04%.
Konsumsi rumah tangga menyumbang hampir 60% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sama dengan perlambatan ekonomi. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 2,3%, melambat dibandingkan pencapaian 2019 yaitu 5,02%.
Dengan prospek ekonomi Indonesia yang gloomy, ini bisa menjadi sentimen negatif yang membuat investor enggan masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Oleh karena itu, IHSG dan rupiah masih rawan tertekan selama situasi belum membaik.
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation


Kesaksian Tsunami 100 Meter Terjang Ambon, Warga Rasakan Kiamat

Detik-Detik Kepanikan Saat Penusukan Brutal di Supermarket

Rencana Prancis Akui Palestina Bikin Geram Timur Tengah, Eropa dan AS

Prabowo Kasih Syarat Ibu Kota Pindah ke IKN, Terungkap!

Istana Ungkap Isi Deal Trump Minta Data Warga RI Ditukar Tarif Impor

Bocah SMP Kediri Temukan Emas Rp2,3 Miliar Saat Libur Sekolah

Aceh Diserang Tentara AS Nyamar Jadi Pedagang, 500 Orang Tewas

Penampakan Luar Dalam Mobil Listrik BYD Atto 1 Harga Rp 195 Juta
Most Popular