
Newsletter
Mayday, Mayday! Wall Street Karam, Ambles 7%...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 March 2020 06:03

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data penjualan ritel periode Januari 2020 oleh Bank Indonesia (BI). Pada Desember 2019, penjualan ritel terkontraksi -0,5% year-on-year. Ini adalah catatan terendah sejak Juni 2019.
Kalau melihat Desember saja, hampir tidak pernah penjualan ritel terkontraksi (tumbuh negatif). Sejak 2004, kontraksi penjualan ritel hanya terjadi pada 2005, 2008, dan 2019.
Baca: Fakta Terbaru Ekonomi RI Loyo: Penjualan Ritel Desember Turun
Untuk Januari 2020, BI memperkirakan penjualan ritel akan turun lebih dalam yaitu -3,1%. "Penurunan penjualan eceran disebabkan terutama oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang. Penurunan tersebut sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah perayaan terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," sebut keterangan tertulis BI.
Jika realisasi penjualan ritel sesuai ekspektasi, maka akan sejalan dengan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang juga kurang ciamik. Kemarin, BI melaporkan IKK periode Februari 2020 sebesar 117,7. Angka yang masih di atas 100 menandakan konsumen masih optimistis mengarungi bahtera ekonomi saat ini dan masa mendatang.
Walau begitu, optimisme konsumen terlihat tergerus. Sebab pada bulan sebelumnya, IKK masih berada di 121,7. Tidak hanya itu, IKK Februari menjadi yang terendah sejak Maret 2017.
Penjualan ritel yang diramal turun bisa menambah sentimen negatif di pasar keuangan domestik. Data tersebut menjadi bukti bahwa konsumen sudah merasakan 'cubitan' perlambatan ekonomi global.
Well, sepertinya hari ini masih akan berat. Semoga ada kejutan yang bisa membuat segalanya berubah 180 derajat. Misalnya tiba-tiba hari ini ada pengumuman bahwa vaksin virus corona sudah ditemukan dan siap diproduksi massal. Amin...
(aji/sef)
Kalau melihat Desember saja, hampir tidak pernah penjualan ritel terkontraksi (tumbuh negatif). Sejak 2004, kontraksi penjualan ritel hanya terjadi pada 2005, 2008, dan 2019.
Baca: Fakta Terbaru Ekonomi RI Loyo: Penjualan Ritel Desember Turun
Untuk Januari 2020, BI memperkirakan penjualan ritel akan turun lebih dalam yaitu -3,1%. "Penurunan penjualan eceran disebabkan terutama oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang. Penurunan tersebut sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah perayaan terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," sebut keterangan tertulis BI.
Jika realisasi penjualan ritel sesuai ekspektasi, maka akan sejalan dengan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang juga kurang ciamik. Kemarin, BI melaporkan IKK periode Februari 2020 sebesar 117,7. Angka yang masih di atas 100 menandakan konsumen masih optimistis mengarungi bahtera ekonomi saat ini dan masa mendatang.
Walau begitu, optimisme konsumen terlihat tergerus. Sebab pada bulan sebelumnya, IKK masih berada di 121,7. Tidak hanya itu, IKK Februari menjadi yang terendah sejak Maret 2017.
Penjualan ritel yang diramal turun bisa menambah sentimen negatif di pasar keuangan domestik. Data tersebut menjadi bukti bahwa konsumen sudah merasakan 'cubitan' perlambatan ekonomi global.
Well, sepertinya hari ini masih akan berat. Semoga ada kejutan yang bisa membuat segalanya berubah 180 derajat. Misalnya tiba-tiba hari ini ada pengumuman bahwa vaksin virus corona sudah ditemukan dan siap diproduksi massal. Amin...
(aji/sef)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular