
Newsletter
Rupiah & IHSG Sudah Lama Sakit, Kapan Bisa Bangkit?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 February 2020 06:04

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu dinamika di Wall Street, yang sepertinya masih gloomy. Kalau bursa saham New York masih kurang gairah, dikhawatirkan bakal menular ke pasar keuangan Asia termasuk Indonesia.
Sentimen kedua masih penyebaran virus corona. Investor, dan seluruh dunia, patut waspada karena kasus serangan corona sudah terjadi di negara-negara yang awalnya 'kebal' seperti Brasil, Yunani, sampai Aljazair.
Berdasarkan proyeksi para ekonom yang dihimpun Reuters, negara-negara Asia bakal merasakan dampak ekonomi yang lumayan berat akibat penyebaran virus corona. Beberapa di antaranya adalah Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Singapura. Sebab, empat negara tersebut punya ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor dan pariwisata, yang saat ini pincang karena corona.
"Situasi berkembang dengan cepat dari jelek menjadi buruk. Dampak (virus corona) lebih mirip krisis keuangan 2009-2009 ketimbang SARS 2002-2003," kata Michael Every, Kepala Riset Pasar Keuangan Asia-Pasifik di Rabobank yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, masalah gara-gara virus corona akan bersifat V-Shaped. Penurunan akan terjadi dengan cepat dan tajam, tetapi pemulihannya pun demikian. Oleh karena itu, perekonomian Asia yang diperkirakan babak belur pada kuartal I-2020 diperkirakan sudah bisa bangkit pada kuartal berikutnya.
Sentimen kedua masih penyebaran virus corona. Investor, dan seluruh dunia, patut waspada karena kasus serangan corona sudah terjadi di negara-negara yang awalnya 'kebal' seperti Brasil, Yunani, sampai Aljazair.
Berdasarkan proyeksi para ekonom yang dihimpun Reuters, negara-negara Asia bakal merasakan dampak ekonomi yang lumayan berat akibat penyebaran virus corona. Beberapa di antaranya adalah Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Singapura. Sebab, empat negara tersebut punya ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor dan pariwisata, yang saat ini pincang karena corona.
"Situasi berkembang dengan cepat dari jelek menjadi buruk. Dampak (virus corona) lebih mirip krisis keuangan 2009-2009 ketimbang SARS 2002-2003," kata Michael Every, Kepala Riset Pasar Keuangan Asia-Pasifik di Rabobank yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, masalah gara-gara virus corona akan bersifat V-Shaped. Penurunan akan terjadi dengan cepat dan tajam, tetapi pemulihannya pun demikian. Oleh karena itu, perekonomian Asia yang diperkirakan babak belur pada kuartal I-2020 diperkirakan sudah bisa bangkit pada kuartal berikutnya.
(aji/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular