Newsletter

Dolar di Persimpangan Kematian?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2020 05:09
IBM dan Tesla Topang Kebangkitan Wall Street
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Rasa lega juga menyelimuti Wall Street, yang kemarin tumbang akibat sentimen virus Corona. Hari ini, Dow Jones Industrial Average (DJIA) memang ditutup melemah tipis 0,03%, tetapi S&P 500 naik 0,03%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,14%.

Sudah move on dari virus Corona, investor kini mengalihkan fokus ke musim laporan keuangan (earnings season). IBM melaporkan pendapatan pada kuartal IV-2019 sebesar US$ 21,78 miliar, naik tipis 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Walau hanya naik tipis, tetapi menjadi kenaikan pertama dalam enam kuartal. Apalagi konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan pendapatan IBM turun 1%.

Laba per saham (earnings per share) IBM pada kuartal IV-2019 berada di US$ 4,71, di atas ekspektasi pasar yaitu US$ 4,69. Ini membuat saham IBM melonjak 3,39%.

Sementara saham Tesla melonjak 4,09% saat tersiar kabar bahwa valuasi perusahaan besutan Elon Musk ini sudah melampaui US$ 100 miliar. Tesla menjadi emiten otomotif pertama yang mencapainya, sehingga saat ini valuasi Tesla melampaui gabungan Ford dan GM.

"Hal ini mencerminkan permintaan yang tinggi terhadap mobil listrik. Ternyata mereka yang selama ini bersikap skeptis terbukti salah," sebut Dan Ives, Analis Wedbush, seperti dikutip dari Reuters.


Selain itu, investor juga merespons positif rilis data ekonomi terbaru yaitu penjualan rumah. Pada Desember 2019, penjualan rumah bukan baru naik 3,6% year-on-year (YoY) menjadi 5,54 juta unit. Jumlah ini adalah yang tertinggi sejak Februari 2018.

Properti adalah sektor yang memiliki keterkaitan dengan berbagai industri. Kala penjualan properti naik, maka penjualan semen sampai kredit perbankan akan ikut terdongkrak. Maka tidak heran properti kerap dijadikan indikator untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

"Sektor perumahan, yang sebelumnya menjadi titik lemah, kini sudah kembali," tegas Joel Naroff, Kepala Ekonom Naroff Economic Advisor yang berbasis di Pennsylvania, seperti dikutip dari Reuters.


 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular