Newsletter

Kali ini, Pertaruhan Masa Depan Perang Dagang Ada di Huawei

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 August 2019 07:01
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Foto: Penjualan Huawei Y6 Pro yang habis terjual di Singapura (REUTERS/Feline Lim)
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen, terutama yang masih terkait dengan perkembangan perang dagang. Ada harapan bahwa perang dagang tidak terlampau berkecamuk kembali, meski Trump memberi tenggat Senin (19/8/2019) alias hari ini bagi seluruh instansi AS menghentikan pasokan update terhadap Huawei.

Perlu diketahui, ada peluang bahwa Trump kembali melunak terkait dengan sanksi yang akan dikenakannya pada pabrikan ponsel dan perangkat teknologi terbesar Negeri Panda tersebut.

Dua sumber di pemerintahan AS menyebutkan Departemen Perdagangan AS akan memberikan kelonggaran, mengizinkan Huawei membeli suplai dari perusahaan AS. "Izin yang berlaku umum dan sementara" bagi Huawei akan diperpanjang selama 90 hari, tutur sumber tersebut, sebagaimana dilaporkan CNBC International.

Perpanjangan tersebut memberikan nafas baru bagi Huawei dan terutama konsumennya untuk menikmati update piranti lunak (software) dari perusahaan penyedia aplikasi dan android AS.


Pelaku pasar bisa berharap bahwa perkembangan di AS yang sudah jauh lebih tenang bisa menjadi dasar bagi bursa Asia untuk kembali melaju di jalur hijau, sehingga memungkinkan IHSG menikmati gain pada perdagangan awal pekan ini.

Terlebih, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump dan para stafnya dengan tegas menyatakan tidak ada sinyal resesi yang sedang mengintai negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut.

"Ekonomi kita bergerak dengan sangat baik, masyarakat konsumen kita kaya-kaya, aku sudah memberikan pemangkasan pajak besar-besaran sehingga mempersenjatai mereka dengan uang belanja yang banyak," ujar Trump.

Kurva inversi memang cenderung memudar, tetapi sewaktu-waktu kembali bisa muncul jika sentimen terkait perang dagang memburuk. Pada akhirnya, ini menjadi alasan bagi investor untuk mengamankan asetnya terlebih dahulu dari bursa saham global.

Perhatikan juga update perang dagang yang mulai menyeruak di Semenanjung Korea. Korsel menyatakan bakal mengeluarkan Jepang dari daftar putih berisikan mitra dagang Korsel "terpercaya" dan menikmati fasilitas dagang. Jepang bereaksi serupa dengan berencana memberlakukan hal yang sama mulai 28 Agustus.

Neraca perdagangan Korea Selatan (Korsel) per Juli telah tertekan. Menurut data Revinitif, Negeri Ginseng tersebut mencatat penurunan ekspor sebesar 11% dan koreksi impor 2,7%, sehingga neraca perdagangan berada di level US$2,4 miliar.

Dari dalam negeri, pelaku pasar layak mencermati data rilis penjualan mobil dan motor dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) per Juli. Sebelumnya per Juni, penjualan mobil di Indonesia masih tumbuh 1,2% sedangkan penjualan motor turun 4,7%.

Penurunan penjualan terjadi hampir di seluruh merek kendaraan, sehingga mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga maupun swasta terhadap produk otomotif belum sepenuhnya membaik. Penjualan PT Astra International Tbk (ASII) turun 5,5% pada semester I 2019.
 


(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular