Newsletter

Waspada! 'Hantu' CAD akan 'Gentayangan' Hari Ini

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
09 August 2019 06:45
Wall Street
Foto: Bursa New York (AP Photo/Richard Drew))
Seperti halnya di Asia, bursa saham Amerika Serikat (AS) pun mengalami hari baik kemarin. Tiga indeks utama Wall Street ditutup melesat lebih dari 1%.

Pada akhir sesi perdagangan Kamis (8/8/2019), Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,4%, S&P 500 lompat 1,9%, sementara Nasdaq Composite meroket 2,2%.

Pelaku pasar mulai kembali berani untuk masuk ke aset-aset berisiko akibat berkurangnya kekhawatiran akan risiko resesi ekonomi sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global.

Sebelumnya, pelaku pasar sempat takut akan terjadinya resesi ekonomi AS seiring dengan risiko eskalasi perang dagang AS-China yang kian membuncah. Bahkan perang dagang tersebut berkembang menjadi perang mata uang.

Berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar salah satunya disebabkan oleh rilis data neraca dagang China bulan Juli yang cukup gemilang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.


Kenaikan ekspor China sebesar 3,3% YoY pada bulan Juli jauh mengalahkan ekspektasi pelaku pasar. Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor China mengalami kontraksi sebesar 2%.

Selain itu, rilis data tenaga kerja di AS juga membantu meredakan kekhawatiran investor. Pasalnya, untuk minggu yang berakhir pada 3 Agustus 2019, angka klaim tunjangan pengangguran baru (initial claim) turun sebanyak 8.000 menjadi 209.000. Hal ini membuat kejutan di pasar karena konsensus Reuters memprediksi nilainya akan sebesar 215.000 yang mana tidak berubah dari pekan sebelumnya.

Kondisi tersebut menjadi sebuah pertanda bahwa perekonomian dua raksasa ekonomi dunia masih bisa terjaga di tengah meningkatnya risiko ekonomi global seperti sekarang ini. Meskipun perlambatan ekonomi tidak dapat dihindari, setidaknya tidak akan terjadi hard landing.

Berkurangnya kekhawatiran investor juga dapat terlihat dari pergerakan yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun, yang mana kembali meningkat ke level 1,72% setelah sebelumnya sempat jatuh ke bawah level 1,6%.

Di Jerman, obligasi pemerintah tenor 10 tahun juga naik menjadi minus 0,5% dari yang sebelumnya minus 0,6% (rekor terendah).

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih yakin bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) masih akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 bps hingga akhir tahun 2019.


Mengutip CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan The Fed turun 50 bps hingga akhir tahun mencapai 45,8% naik tipis dari posisi hari Selasa (6/8/2019) yang sebesar 45,6%. Sementara ada pula kemungkinan penurunan suku bunga hingga 75 bps sebesar 36,7% hingga akhir tahun 2019.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun, The Fed masih akan melakukan rapat Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) sebanyak 3 kali, yaitu di bulan September, Oktober, dan Desember.

BERLAJUT KE HALAMAN 4>>> (taa/taa)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular