Newsletter

Yes! Indeks Dolar AS Akhirnya Melemah, Ayo Manfaatkan!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 July 2019 06:29
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi
Foto: Seorang pemrotes yang mengenakan topeng memegang tanda di depan Federal Hall pada rapat umum May Day di Wall Street di Manhattan di New York City, New York, AS, 1 Mei 2019. REUTERS / Lucas Jackson
Bursa saham AS (Wall Street) ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah naik masing-masing 0,5% dan 0,9%, sementara indeks Dow Jones melemah 0,3%.

Laporan earning emiten menjadi penggerak utama Wall Street Rabu kemarin. Sejauh ini laporan laba/rugi perusahaan-perusahaan tersebut cukup bagus. Sekitar seperempat dari emiten di S&P 500 telah melaporkan earning, dan 78% diantaranya mencetak laba lebih bagus dari ekspektasi, berdasarkan data FactSet, mengutip CNBC International.



Meski demikian, beberapa nama-nama besar justru membukukan earning yang mengecewakan dan harga sahamnya jeblok. Raksasa dirgantara Boeing membukukan kerugian US$ 2,9 miliar di kuartal-II 2019, menjadi yang terburuk sepanjang sejarah perusahaan. Dikandangkannya pesawat tipe 737 Max menjadi penyebab kerugian tersebut.

Boeing juga menyatakan akan menunda produksi jika larangan terbang 737 Max terus berlanjut. Harga saham Boeing anjlok 3,1%.

Saham Caterpillar juga anjlok 4,5% setelah melaporkan laba dan pendapatan lebih rendah dari ekspektasi akibat peningkatan biaya. Perang dagang AS-China menjadi salah satu penyebab  buruknya kinerja keuangan Caterpillar.

Dua nama di atas membuat indeks Dow Jones tertinggal dari dua indeks lainnya yang mencetak rekor tertinggi.

Selain laporan earning, investor juga mencermati emiten teknologi menyusul makin ketatnya regulasi. Harga saham Facebook, Amazon dan Alphabet kompak melemah setelah Departemen Kehakiman AS pada Selasa (23/7/2019) waktu setempat mengatakan mereka sedang meninjau praktik monopoli (antitrust) dari perusahaan teknologi raksasa, dilansir CNBC International.

"Kami percaya Kongres dan Departemen Kehakiman akan menginvestigasi klaim perilaku anti persaingan tapi kami berekspektasi hasil akhirnya 'tak membahayakan, tak merugikan'. Kami tetap bullish dengan saham seperti Apple, Google, Facebook, dan Amazon," tutur analis Wedbush Securities Dan Ives, dalam laporan risetnya seperti dikutip CNBC International.

Halaman Selanjutnya >>>

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular