
Newsletter
Selamat Datang di Hari Suku Bunga
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 June 2019 05:31

Sentimen keempat adalah pengumuman suku bunga acuan BoJ. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Kuroda dan kolega masih mempertahankan suku bunga di angka -0,1%.
Namun investor juga akan mencermati pernyataan BoJ. Sebab, sudah ada sinyal BoJ siap menambah stimulus jika risiko ekstenal dinilai membahayakan perekonomian domestik.
"BoJ akan mengarahkan kebijakan moneter dengan mempertimbangkan dampak dinamika ekonomi global yang bisa mempengaruhi prospek perekonomian Jepang dan momentum pencapaian target inflasi," kata Kuroda di depan parlemen belum lama ini, dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar akan mencermati, apakah benar BoJ akan ikut-ikutan dovish seperti The Fed dan ECB. Jika terkonfirmasi, maka sepertinya tren penurunan suku bunga global akan menjadi the new normal.
Namun, rasanya pelaku pasar akan menantikan sentimen kelima yaitu pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 6%. Namun suara-suara yang memperkirakan penurunan 25 bps ke 5,75% sudah bermunculan dan tidak bisa dikesampingkan.
Dalam rapat di DPR, Gubernur Perry Warijyo menyatakan ada ruang penurunan suku bunga acuan. Namun BI tetap mempertimbangkan faktor lain yaitu stabilitas eksternal yang tercermin dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
Oleh karena itu, pelaku pasar akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter BI ke depan. Apakah kegalauan BI masih ada? Apakah BI masih mengambil posisi stabilitas di atas pertumbuhan?
Atau apakah BI sudah memutuskan untuk menjadi salah satu agen pendorong pertumbuhan ekonomi dengan bersikap dovish? Jika BI 7 Day Reverse Repo Rate masih dipertahankan 6% hari ini, apakah akan ada petunjuk menuju penurunan pada bulan-bulan ke depan? Apakah BI akan bergabung di satu gerbong dengan The Fed dkk yang bakal menurunkan suku bunga acuan?
Keputusan BI akan sangat menentukan gerak pasar. Tidak hanya angka suku bunga, tetapi 'suasana kebatinan' di MH Thamrin pun akan menjadi perhatian investor. Sebuah beban yang tidak ringan bagi Gubernur Perry dan sejawat, karena apa pun keputusannya bakal mempengaruhi pasar keuangan Indonesia.
Well, hari ini sepertinya akan menjadi hari buat bank sentral. Setelah The Fed, pelaku pasar akan menunggu langkah dari BoJ dan BI. Hari suku bunga di depan mata...
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Namun investor juga akan mencermati pernyataan BoJ. Sebab, sudah ada sinyal BoJ siap menambah stimulus jika risiko ekstenal dinilai membahayakan perekonomian domestik.
"BoJ akan mengarahkan kebijakan moneter dengan mempertimbangkan dampak dinamika ekonomi global yang bisa mempengaruhi prospek perekonomian Jepang dan momentum pencapaian target inflasi," kata Kuroda di depan parlemen belum lama ini, dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar akan mencermati, apakah benar BoJ akan ikut-ikutan dovish seperti The Fed dan ECB. Jika terkonfirmasi, maka sepertinya tren penurunan suku bunga global akan menjadi the new normal.
Namun, rasanya pelaku pasar akan menantikan sentimen kelima yaitu pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 6%. Namun suara-suara yang memperkirakan penurunan 25 bps ke 5,75% sudah bermunculan dan tidak bisa dikesampingkan.
Dalam rapat di DPR, Gubernur Perry Warijyo menyatakan ada ruang penurunan suku bunga acuan. Namun BI tetap mempertimbangkan faktor lain yaitu stabilitas eksternal yang tercermin dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
Oleh karena itu, pelaku pasar akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter BI ke depan. Apakah kegalauan BI masih ada? Apakah BI masih mengambil posisi stabilitas di atas pertumbuhan?
Atau apakah BI sudah memutuskan untuk menjadi salah satu agen pendorong pertumbuhan ekonomi dengan bersikap dovish? Jika BI 7 Day Reverse Repo Rate masih dipertahankan 6% hari ini, apakah akan ada petunjuk menuju penurunan pada bulan-bulan ke depan? Apakah BI akan bergabung di satu gerbong dengan The Fed dkk yang bakal menurunkan suku bunga acuan?
Keputusan BI akan sangat menentukan gerak pasar. Tidak hanya angka suku bunga, tetapi 'suasana kebatinan' di MH Thamrin pun akan menjadi perhatian investor. Sebuah beban yang tidak ringan bagi Gubernur Perry dan sejawat, karena apa pun keputusannya bakal mempengaruhi pasar keuangan Indonesia.
Well, hari ini sepertinya akan menjadi hari buat bank sentral. Setelah The Fed, pelaku pasar akan menunggu langkah dari BoJ dan BI. Hari suku bunga di depan mata...
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular