
Newsletter
Selamat Datang di Hari Suku Bunga
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 June 2019 05:31

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama ditutup di zona hijau meski dalam rentang terbatas. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,15%, S&P 500 menguat 0,29%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,42%.
Faktor utama yang menjadi perhatian pelaku pasar di bursa saham New York adalah hasil rapat komite pengambil kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC). Jerome 'Jay' Powell dan rekan memang masih mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%, seperti yang sudah diperkirakan. Namun pernyataan yang menyertainya menjadi sentimen positif bagi pasar.
Dalam konferensi pers usai rapat, Powell menyatakan bahwa prospek perekonomian AS pada dasarnya masih bagus (favourable). Akan tetapi ada risiko yang semakin meningkat, seperti friksi dagang AS dengan sejumlah negara, yang membuat investasi melambat. Selain itu, ada pula risiko perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan investasi AS.
"Pertanyaannya adalah, apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi (ekonomi)," tuturnya, mengutip Reuters.
Powell menambahkan, jika memang The Fed menurunkan suku bunga acuan maka kebijakan itu akan disertai dengan penundaan normalisasi neraca. Sebuah kebijakan all out attack, yang membuat likuiditas di perekonomian berpotensi melimpah-ruah.
Menariknya, tidak seluruh anggota FOMC sepakat bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan. James Bullard, Presiden The Fed St Louis, menyatakan semestinya Federal Funds Rate sudah diturunkan 25 bps bulan ini.
Namun secara umum, hasil rapat The Fed kali ini sesuai dengan perkiraan pasar, tidak ada kejutan. Oleh karena itu, hasil rapat ini tidak mampu mendorong Wall Street untuk naik signifikan.
"The Fed melaksanakan tugasnya. Ada ruang untuk penurunan (suku bunga acuan) meski tidak dilakukan hari ini. Sepertinya masih sesuai perkiraan, yaitu akan terjadi pada Juli kalau tidak ada apa-apa," ujar John Augustine, Chief Investment Officer di Huntington Bank yang berbasis di Ohio, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Faktor utama yang menjadi perhatian pelaku pasar di bursa saham New York adalah hasil rapat komite pengambil kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC). Jerome 'Jay' Powell dan rekan memang masih mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%, seperti yang sudah diperkirakan. Namun pernyataan yang menyertainya menjadi sentimen positif bagi pasar.
Dalam konferensi pers usai rapat, Powell menyatakan bahwa prospek perekonomian AS pada dasarnya masih bagus (favourable). Akan tetapi ada risiko yang semakin meningkat, seperti friksi dagang AS dengan sejumlah negara, yang membuat investasi melambat. Selain itu, ada pula risiko perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan investasi AS.
"Pertanyaannya adalah, apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi (ekonomi)," tuturnya, mengutip Reuters.
Powell menambahkan, jika memang The Fed menurunkan suku bunga acuan maka kebijakan itu akan disertai dengan penundaan normalisasi neraca. Sebuah kebijakan all out attack, yang membuat likuiditas di perekonomian berpotensi melimpah-ruah.
Menariknya, tidak seluruh anggota FOMC sepakat bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan. James Bullard, Presiden The Fed St Louis, menyatakan semestinya Federal Funds Rate sudah diturunkan 25 bps bulan ini.
Namun secara umum, hasil rapat The Fed kali ini sesuai dengan perkiraan pasar, tidak ada kejutan. Oleh karena itu, hasil rapat ini tidak mampu mendorong Wall Street untuk naik signifikan.
"The Fed melaksanakan tugasnya. Ada ruang untuk penurunan (suku bunga acuan) meski tidak dilakukan hari ini. Sepertinya masih sesuai perkiraan, yaitu akan terjadi pada Juli kalau tidak ada apa-apa," ujar John Augustine, Chief Investment Officer di Huntington Bank yang berbasis di Ohio, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular