Newsletter

Demo 22 Mei Ricuh, Apa Kabar Pasar Keuangan Indonesia?

Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 May 2019 07:39
Risalah Rapat The Fed Tekan Kinerja Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Beralih ke AS, Wall Street mengakhiri perdagangan hari Rabu dengan catatan negatif: indeks Dow Jones melemah 0,39%, indeks S&P 500 turun 0,28%, dan indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,45%.

Rilis risalah rapat (minutes of meeting) oleh The Federal Reserve selaku bank sentral AS menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham Negeri Paman Sam.

Melalui risalah rapat edisi 30 April-1 Mei, terungkap indikasi bahwa Jerome Powell (Gubernur The Fed) dan kolega tak akan mengubah tingkat suku bunga acuan dalam beberapa waktu ke depan, dilansir dari CNBC International. Tak mengerek naik, namun juga tak memangkasnya.

“Para anggota melihat bahwa pendekatan yang sabar… kemungkinan akan tetap layak diadopsi untuk beberapa waktu,” tulis risalah The Fed yang dirilis pada hari Rabu, dilansir dari Reuters.


Wajar jika pelaku pasar saham AS kecewa dengan risalah The Fed tersebut. Pasalnya, di tengah perang dagang AS-China yang terus saja tereskalasi, belum lagi ditambah potensi meletusnya perang dagang AS-Uni Eropa, tentu pemangkasan tingkat suku bunga acuan dianggap menjadi hal yang paling bijak.

Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas, tingkat suku bunga kredit yang ditawarkan oleh perbankan juga akan turun dan menstimulasi rumah tangga serta dunia usaha untuk menarik kredit, yang pada akhirnya akan mendorong perekonomian tumbuh lebih tinggi. Penjualan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di AS akan terkerek naik yang tentunya membuat sahamnya lebih menarik untuk dikoleksi.


Seiring dengan rilis risalah rapat The Fed yang ternyata mengecewakan bagi instrumen saham, pasar obligasi menjadi sasaran investor untuk mengalihkan dananya.

Pada tanggal 22 Mei, melansir data Refinitiv, yield obligasi AS seri acuan tenor 10 tahun jatuh sebesar 4,6 bps. Sekali lagi, penurunan yield menunjukkan bahwa harga sedang mengalami kenaikan.

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(ank/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular