
Newsletter
Demo 22 Mei Ricuh, Apa Kabar Pasar Keuangan Indonesia?
Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 May 2019 07:39

Sentimen ketiga yang harus dicermati pelaku pasar adalah keperkasaan dolar AS. Hingga pukul 07:05 WIB, indeks dolar AS membukukan penguatan sebesar 0,02%.
Rilis risalah The Fed memberikan suntikan energi bagi greenback. Dengan memudarnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini, praktis dolar AS menjadi lebih dihargai oleh pelaku pasar.
Apalagi, perkembangan terbaru juga menunjukkan bahwa anggota The Fed masih nyaman dengan kebijakan yang sudah diambilnya sejauh ini.
Dalam wawancara pada hari Rabu dengan Fox Business, Dallas Federal Reserve president Robert Kaplan mengatakan bahwa untuk menggerakkan tingkat suku bunga acuan (baik naik maupun turun), dirinya perlu melihat suatu hal yang meyakinkan.
“Pada dasarnya, kami berada dalam pengaturan kebijakan yang tepat,” kata Kaplan, dilansir dari Reuters.
Jika dolar AS terus perkasa, rupiah akan sulit untuk bangkit. Bisa jadi rupiah akan melemah selama 3 hari beruntun. Jika benar rupiah melemah lagi, pasar saham dan obligasi Indonesia bisa kembali merasakan pahitnya zona merah.
Sentimen keempat yang perlu dicermati adalah terkait perkembangan demo 22 Mei. Aksi yang digadang-gadang sebagai aksi damai tersebut ternyata jauh sekali dari kata damai. Seperti sudah dipaparkan di halaman 1, setidaknya ada 6 orang yang meninggal akibat kericuhan pada Rabu dini hari, dengan ratusan orang menderita luka-luka.
Kemarin sore (selepas perdagangan di pasar keuangan Indonesia ditutup), massa kembali menyemut di depan Gedung Bawaslu. Aksi yang sempat berlangsung damai pun berbalik menjadi ricuh (lagi). Salah satu area di Gedung Bawaslu bahkan diketahui sempat terbakar saat kericuhan terjadi. Api diduga berasal dari molotov yang dilempar para pericuh.
Tak jauh dari kantor Bawaslu, tepatnya di depan Djakarta Theater, nampak sebuah bangkai mobil truk polisi yang dirusak massa yang berkumpul di Jalan Wahid Hasyim menuju arah Gondangdia, dilansir dari CNN Indonesia.
Masih dilansir dari CNN Indonesia, hingga pukul 05.45 WIB aparat masih berusaha menghalau massa yang berpusat di dua titik. Pertama, di Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang. Kedua, jalan Wahid Hasyim arah Gondangdia.
Kemarin, kita sudah melihat dampak dari kericuhan demo terhadap pasar keuangan Indonesia. Pada hari ini, terutama jika tensi belum bisa diredam, hal yang sama sangat mungkin kita lihat kembali.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(ank/prm)
Rilis risalah The Fed memberikan suntikan energi bagi greenback. Dengan memudarnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini, praktis dolar AS menjadi lebih dihargai oleh pelaku pasar.
Apalagi, perkembangan terbaru juga menunjukkan bahwa anggota The Fed masih nyaman dengan kebijakan yang sudah diambilnya sejauh ini.
Dalam wawancara pada hari Rabu dengan Fox Business, Dallas Federal Reserve president Robert Kaplan mengatakan bahwa untuk menggerakkan tingkat suku bunga acuan (baik naik maupun turun), dirinya perlu melihat suatu hal yang meyakinkan.
“Pada dasarnya, kami berada dalam pengaturan kebijakan yang tepat,” kata Kaplan, dilansir dari Reuters.
Jika dolar AS terus perkasa, rupiah akan sulit untuk bangkit. Bisa jadi rupiah akan melemah selama 3 hari beruntun. Jika benar rupiah melemah lagi, pasar saham dan obligasi Indonesia bisa kembali merasakan pahitnya zona merah.
Sentimen keempat yang perlu dicermati adalah terkait perkembangan demo 22 Mei. Aksi yang digadang-gadang sebagai aksi damai tersebut ternyata jauh sekali dari kata damai. Seperti sudah dipaparkan di halaman 1, setidaknya ada 6 orang yang meninggal akibat kericuhan pada Rabu dini hari, dengan ratusan orang menderita luka-luka.
Kemarin sore (selepas perdagangan di pasar keuangan Indonesia ditutup), massa kembali menyemut di depan Gedung Bawaslu. Aksi yang sempat berlangsung damai pun berbalik menjadi ricuh (lagi). Salah satu area di Gedung Bawaslu bahkan diketahui sempat terbakar saat kericuhan terjadi. Api diduga berasal dari molotov yang dilempar para pericuh.
Tak jauh dari kantor Bawaslu, tepatnya di depan Djakarta Theater, nampak sebuah bangkai mobil truk polisi yang dirusak massa yang berkumpul di Jalan Wahid Hasyim menuju arah Gondangdia, dilansir dari CNN Indonesia.
Masih dilansir dari CNN Indonesia, hingga pukul 05.45 WIB aparat masih berusaha menghalau massa yang berpusat di dua titik. Pertama, di Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang. Kedua, jalan Wahid Hasyim arah Gondangdia.
Kemarin, kita sudah melihat dampak dari kericuhan demo terhadap pasar keuangan Indonesia. Pada hari ini, terutama jika tensi belum bisa diredam, hal yang sama sangat mungkin kita lihat kembali.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(ank/prm)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular