Polling CNBC Indonesia

Konsensus Pasar: September Terjadi Deflasi 0,02%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 September 2018 17:58
Inflasi Aman, Tapi Harus Waspada
Ilustrasi Pasar Tradisional (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Hingga 9 bulan pertama 2018, inflasi domestik nyaris tidak mengalami masalah berarti. Laju inflasi masih sehat, bergerak tanpa lonjakan-lonjakan dan tidak ada perlambatan signifikan. Stabil saja. 

Perkembangan ini bisa ditinjau dari dua perspektif. Pertama, situasi 2017 yang agak kelam di mana konsumsi dan daya beli masyarakat agak tertekan sepertinya sudah berlalu. Konsumsi masyarakat sudah pulih, dan pemulihan ini berlangsung mulus. 

Ini terlihat dari inflasi inti yang sejak awal tahun mulai terakselerasi secara gradual. Percepatan laju inflasi inti berlangsung lancar, mencerminkan konsumsi yang meningkat tetapi masih sehat.

Inflasi inti yang terjaga juga menunjukkan ekspektasi inflasi dan pelemahan rupiah belum terlalu berdampak terhadap konsumsi masyarakat. Sepertinya apa yang dikatakan Gubernur Perry memang benar adanya.  

Namun, ada perspektif kedua yaitu stagnasi konsumsi dan daya beli. Inflasi inti yang stabil boleh juga dibilang stagnan, berarti tidak ada perkembangan positif. 

Peluang ke arah stagnasi ini ada, karena optimisme konsumen memang agak melambat. Sepanjang Juni sampai Agustus, angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus menurun. Angkanya memang masih di atas 100, artinya konsumen masih percaya diri, tetapi kepercayaan diri itu menipis. 

 

Tidak hanya IKK, penjualan ritel pun mulai agak lesu. Pada Juli, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 216. Turun cukup drastis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 237,8. 

Oleh karena itu, Indonesia tidak boleh berpuasa diri dengan pencapaian inflasi ini. Memang ada sisi positifnya, tetapi ada pula risiko yang harus diwaspadai.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular