CT Corp Leadership Forum

Impian Anwar Ibrahim: Bersihkan Malaysia dari Korupsi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 January 2023 20:56
CT Corps Leadership Forum Bersama Perdana Menteri Malaysia YAB Dato' Seri Anwar Ibrahim, di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 9/1/2023. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: CT Corps Leadership Forum Bersama Perdana Menteri Malaysia YAB Dato' Seri Anwar Ibrahim, di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 9/1/2023. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim membeberkan terkait dengan rencananya sebagai pemimpin baru Malaysia. Hal ini menjawab pertanyaan CEO CT Corp Chairul Tanjung dalam Leaders' Forum, Senin (9/1/2023).

Anwar menilai pertanyaan yang disampaikan Chairul cukup singkat namun amat membebaninya. Pertanyaannya adalah 'akan dibawa kemana Malaysia?' di tangan Anwar Ibrahim yang diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia Ke-10.

"Saya mau negara Malaysia yang demokratis dan adil, saya mau orang kenal usaha anwar untuk Malaysia itu," tegas Anwar.

Dia menambahkan dirinya ingin membersihkan rasuah atau korupsi serta penyelewengan yang kerap terjadi di negaranya. Selain itu, dia ingin menunjukkan bahwa ada sosok Melayu, Islam, yang ikhlas membela nasib rakyat.

"Tentu jalur hukum, demokrasi dan ekonomi, betul. At least this man tries his best to safe the country scratch corruption, abuse of power," ujarnya.

Bisa jadi dia tidak sukses, namun Anwar mengaku setidaknya dia mencoba dan masyarakat Malaysia mengakui bahwa dia sudah mencoba.

Dalam kesempatan yang sama, Anwar mengatakan korupsi di Malaysia bersifat sistemik. Ini berarti menjalar dari atas ke bawah.

"Itu adalah tantangan yang besar dan juga bagaimana kita harus memberi contoh. Kita doakan (perlawanan pemerintahannya terhadap korupsi) berhasil karena saya tidak mau memerintah tanpa accountability," ujar figur yang lahir dekat Penang 75 tahun lalu itu.

Ia menyebut bahwa pihaknya akan tetap berkomitmen untuk mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat Malaysia. Ia juga akan tetap memimpin dengan keprihatinan, dibuktikan dengan menolak gaji PM sebesar 80 ribu ringgit.

"Yang menjadi tolak ukur kita dapat pertahankan prinsip keadilan dan manusiawi. Dan ukuran itu bukan pada kata-kata atau ungkapan tetapi pada amal. Ini challenge yang besar," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Media Malaysia Sebut Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular