CT Corp Leadership Forum

Anwar Ibrahim: Derita Saya Kecil Dibandingkan Derita Rakyat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 January 2023 15:53
PM Anwar Ibrahim Bicara Hubungan RI-Malaysia Hingga Penjara (CNBC Indonesia TV)
Foto: PM Anwar Ibrahim Bicara Hubungan RI-Malaysia Hingga Penjara (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa derita yang selama ini dialaminya, termasuk ketika harus dipenjara selama 10 tahun, tak sebanding dengan derita yang dirasakan rakyatnya.

Menurutnya, pengalamannya dipenjara selama 10 tahun justru memiliki hikmah dan memengaruhi dirinya untuk tidak takabur dan bersombong diri.

"Apa penderitaan lama itu memberikan pelajaran? Saya punya derita, Anwar Ibrahim masih lebih baik dibanding mayoritas rakyat Malaysia. Sementara kita bicara hanya menulis tentang saya, saya rasa malu karena derita itu kecil dibanding derita rakyat," tuturnya dalam CT Corp Leadership Forum di Jakarta, Senin (09/01/2023).

"Ada hikmahnya mendewasakan saya, saya lebih paham bebas dan demokratis karena saya tahu hidup dalam kongkongan," lanjutnya.

Dia mengatakan, sebagai orang yang pernah tersisih, dia menjadi mengerti arti keadilan sosial.

"Jadi sekarang jadi tanggung jawab saya untuk memastikan bukan soal memihak pada Malaysia atau RI, tapi prinsip manusia," ucapnya.

Terutama, lanjutnya, ketika kondisi ekonomi saat ini penuh ketidakpastian setelah pandemi Covid-19 melanda. Dia pun berkomitmen untuk menciptakan keadilan sosial bagi rakyat, bukan malah memperkaya sanak saudara.

"Tentunya dalam peningkatan ekonomi, layanan kerja soal kerja sama itu kita akan teruskan. Ini karena kita berdepan dengan suatu kelut ekonomi yang tak ada kepastian. Seusai Covid, kita hadapi suasana global yang belum menentu. Tapi saya tak wakili pandangan yang pesimis."

Di sisi lain, terkait Indonesia, dia menilai bahwa Indonesia melahirkan banyak tokoh besar tak tertandingi, seperti Soekarno, Hatta, Muhammad Natsir, hingga Sutan Sjahrir.

Bahkan, dirinya pun pernah belajar di Indonesia.

"Ini harus direnung karena saya mewakili satu pandangan bahwa upaya RI-Malaysia, terutama RI dulu, ibu saya penggemar karya Indonesia, itu bukan hanya dibaca tapi dipahami. Sehingga kan ramai, saya pernah studi di RI. Cewek pun nggak ada di sini. Kalau ada, saya nggak ngaku."

"Kenyataannya, RI telah lahirkan tokoh besar yang tak tertandingi, dari berbagai tren sama ada nasionalisme, seperti Soekarno, Hatta atau yang Islam ada Muhammad Natsir, atau kirinya Sutan Sjahrir, atau manusia kuat seperti Sujatmoko."

"Dari perdagangan ada CT. Lalu Pak Jokowi tanya di mana? Di Pak CT, karena tatkala saya terbuang, teman-teman kumpul, Si Chairul atur program, atur program bersama," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Media Malaysia Sebut Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular