
Ramalan 10 Lembaga Asing: Dunia 2023 Suram, Negara Maju Jatuh

Pada akhirnya ekonomi global 2023 masih akan dihiasi awan cerah yang datang dari kawasan Asia. Bisa dibilang kawasan ini akan menjadi juru selamat ekonomi dunia pada tahun ini.
IMF meyakini ekonomi Asia akan cukup kuat di tengah pelemahan ekonomi global. Hal ini tertuang di dalam laporan regionalnya berjudul 'Asia Sails Into Headwinds from Rate Hikes, War, and China Slowdown'.
"Asia tetap menjadi titik terang di dalam ekonomi global yang semakin meredup," tulis IMF dalam laporannya.
Pertumbuhan ekonomi Asia dan Pasifik diperkirakan mencapai 4,3% (yoy) pada 2023. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi ekonomi di kawasan Eropa yang diperkirakan hanya 0,5% di 2023 dan 1% pada 2023 di AS.
Proyeksi pertumbuhan kawasan Asia itu bahkan lebih tinggi dari pekiraan IMF untuk pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan mencapai 2,7% pada 2023.
Sementara S&P Global Market Intelligence memprediksi perekonomian negara-negara di Asia Pasifik akan mendominasi pertumbuhan ekonomi global dalam tahun-tahun mendatang.
Perekonomian regional Asia Pasifik diperkirakan tumbuh paling tidak 3,5% (yoy) pada tahun depan
"Asia Pasifik yang berkontribusi 35% dari produk domestik bruto (PDB) dunia, akan mendominasi pertumbuhan 2023, di topang oleh perjanjian bebas perdagangan antar negara di sana, rantai pasokan yang efisien, dan biaya yang kompetitif," tulis S&P dalam pernyataannya, seperi di kutip dari CNBC International, dikutip Minggu (1/1/2023).
Adapun DBS menyebut, di banyak negara di Asia, harga listrik, bahan bakar dan makanan belum sepenuhnya terpengaruh dari harga internasional.
"Karena pemerintah dan otoritas menggunakan pengendalian harga, menggelontorkan subsidi dan langkah-langkah insentif pajak untuk meredakan dampaknya," jelas DBS.
Secara umum, ekspektasi inflasi di kawasan Asia tidak akan terpengaruh oleh lonjakan harga global, hal ini juga dengan melihat dari perkembangan historis yang ada.
(cap/mij)