Kuartal III, Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 6%!

Maesaroh, CNBC Indonesia
Jumat, 05/08/2022 12:30 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,44% (year on year/yoy) pada kuartal II-2022. Jika menghilangkan tahun anomali pada 2020-2021 karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) pertumbuhan kuartal II tahun ini adalah yang tertinggi sejak kuartal IV-2013 atau delapan tahun lebih.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini juga mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 3,72% dibandingkan kuartal sebelumnya (quartal to quartal/qtq). Sebagai catatan, pada kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% (yoy) tetapi terkontraksi 0,95% (qtq).

Dengan pertumbuhan mencapai 5,44% pada kuartal I-2022 maka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia telah tumbuh di atas 5% atau ke level historisnya selama tiga kuartal berturut-turut.



Ekonomi Indonesia sempat terkontraksi selama empat kuartal pada 2020-2021, yakni dari kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021. Ekonomi Indonesia memang sempat melesat ke level 7,07% pada kuartal II -2021.

Namun, lonjakan pertumbuhan lebih karena rendahya basis perhitungan pada tahun sebelumnya mengingat pandemi Covid-19 meluluhlantakkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020.

Jika melihat data BPS dan mengilangkan tahun anomali 2020-2021, maka ini adalah kali pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 5,44%. Pertumbuhan sebesar itu mendekati kuartal IV-2013 yakni 5,58% di mana Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. Pada kuartal II-2022, konsumsi rumah tangga berkontribusi 51,47% terhadap pertumbuhan ekonomi sementara peran ekspor sebesar 24,68%.

Perayaan Lebaran yang meriah, pelonggaran mobilitas, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) membuat konsumsi melonjak. Sementara itu, lonjakan harga komoditas energi dan pangan membuat laju ekspor melesat.

Pada kuartal II-2022, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51%, tertinggi sejak kuartal II-2021 yakni 5,96%. Jika menghilangkan pergerakan anomali pada 2020-2021, maka pertumbuhan konsumsi pada kuartal II tahun ini adalah yang tertinggi sejak kuartal I-2013 (5,68%).

Dengan pertumbuhan mencapai 5,51% pada kuartal II-2022, konsumsi rumah tangga juga tumbuh kembali ke level historisnya di kisaran 5% seperti sebelum pandemi.


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%

Pages