Penyebab Ekonomi RI Ngegas: Ada Lebaran & 'Durian Runtuh'

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022. Secara tahunan atau year on year (yoy), ekonomi tumbuh 5,44% dan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi tumbuh 3,72%.
Apa saja pendorongnya?
Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (5/8/2022) menyampaikan, pendorong utama ekonomi tumbuh melesat adalah adalah konsumsi rumah tangga yang pertumbuhannya mencapai 5,51% dan distribusi 51,47%.
"Konsumsi rumah tangga jadi sumber tertinggi dari PDB menurut pengeluaran," ujarnya. Tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didukung oleh adanya Lebaran Idul Fitri.
![]() Distribusi dan Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran Triwulan 2 -2022 (y-on-y). (tangkapan Layar Youtube BPS) |
Selanjutnya adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,07% atau distribusi 27,31% dan ekspor tumbuh 19,74% atau distribusi 24,6%.
Peningkatan ekspor disebabkan oleh lonjakan harga komoditas internasional, baik batu bara, nikel, tembaga hingga minyak kelapa sawit.
Sementara itu konsumsi pemerintah justru kontraksi 5,24%. "Seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi," jelas Margo.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Kelas Menengah RI Kurangi Belanja, Kantong Seret?
