
Indonesia Bangkit! Tapi Anti Resesi Nggak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% (year on year/YoY) pada kuartal I-2022. Pertumbuhan tersebut menandai kembalinya perekonomian Indonesia ke level 5% seperti sebelum pandemi Covid-19 sekaligus menjauhkan Indonesia ke dalam jurang resesi.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini juga mengumumkan perekonomian Indonesia terkontraksi 0,96% dibandingkan kuartal IV tahun 2021 (quarter-to-quarter/QtQ). Ini memang hal yang wajar, karena aktivitas ekonomi biasanya memuncak pada kuartal IV dan baru dimulai pada kuartal I.
Sebagai catatan, pada kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berada di level 5,02% (YoY). Artinya, dalam dua kuartal berturut-turut, Indonesia sudah mencatatkan pertumbuhan di atas 5%.
Pada kuartal I-2021, ekonomi Indonesia masih terkontraksi 0,7% YoY. Kuartal tersebut mengakhiri kontraksi pada perekonomian Indonesia yang sudah berlangsung sejak kuartal II-2020. Kontraksi panjang selama empat kuartal tersebut juga membawa Indonesia ke periode resesi untuk pertama kalinya sejak Krisis Finansial 1998.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,01% menunjukkan pemulihan yang terus berlanjut. Pada kuartal I tahun ini, mesin-mesin pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga juga sudah bekerja sesuai perannya seperti sebelum pandemi.
"Mesin-mesin pertumbuhan di triwulan I 2022 ini sudah menunjukkan perannya dalam PDB nasional. Mobilitas sudah sangat bagus, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini berpengaruh positif terhadap kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi." tutur Margo, dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).
Konsumsi rumah tangga pada kuartal I tumbuh 4,34% (YoY). Meskipun belum kembali ke kisaran 5% seperti pra-pandemi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga jauh lebih tinggi dibandingkan pada kuartal IV-2021 (3,5%) ataupun kuartal I-2021 (-2,21%).
Secara tradisi, konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh di kisaran 5% tetapi badai pandemi mengubah pola tersebut. Pada periode 2020-2022, konsumsi rumah tangga hanya sekali tumbuh di kisaran 5% yakni pada kuartal II-2021 (5,96%). Namun, tingginya pertumbuhan konsumsi tersebut lebih disebabkan karena low base effect pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan jumlah penduduk mencapai 275 juta lebih, pergerakan konsumsi rumah tangga akan sangat menentukan perekonomian Indonesia. Pada kuartal I-2022, kontribusi konsumsi rumah tangga berada di kisaran 53% dalam pembentukan PDB.
Membaiknya konsumsi rumah tangga tidak bisa dilepaskan dari pelonggaran mobilitas masyarakat. Mobility Index yang dicatat Google menunjukkan pergerakan masyarakat ke tempat belanja dan kerja makin meningkat dari awal tahun.
Pada kuartal I-2022, Indonesia memang dihadapkan pada gelombang III Covid-19 akibat varian Omicron. Pada 16 Februari 2022, tambahan kasus Covid-19 di Indonesia bahkan mencatatkan rekor tertingginya yakni 64.718.
Lonjakan kasus gelombang III membuat pemerintah mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) pada awal Februari. Provinsi DKI Jakarta misalnya dinaikkan dari Level 2 ke Level 3 pada awal Februari hingga awal Maret 2022.
![]() Google Mobility Index |
Namun, ekonomi Indonesia kembali pulih cepat karena dampak Omicron tidak sebesar dua gelombang sebelumnya termasuk gelombang I. Gelombang I terjadi pada kuartal I-2021 yang berlangsung sejak Januari hingga Februari 2021.
Lonjakan kasus pada periode tersebut juga membuat pemerintah harus mengetatkan mobilitas yang berpengaruh terhadap permintaan masyarakat. Sementara itu, investasi pada kuartal I-2022 tumbuh 4,09%. Lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2021 (4,09%) ataupun kuartal I tahun 2021 (7,52%). Pertumbuhan investasi pada kuartal I-2022 juga masih di bawah rata-ratanya yakni 5-6%.
Ekspor tumbuh 16,22% pada kuartal I tahun ini. Level tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2021 (29,83%) tetapi lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2021 (6,94%).
Seperti dugaan, konsumsi pemerintah terkontraksi 7,74%. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kuartal I-2021 yakni tumbuh 2,55%.