Data 'Ngeri' Ini yang Bikin Jokowi Wajibkan Masker (Lagi)?
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan dalam tujuh pekan terakhir atau hampir dua bulan terakhir. Tambahan kasus baru pada sepekan terakhir menembus 29,13%.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir (4-10 Juli 2022) mencapai 17.388, naik 29,13% dibandingkan pekan sebelumnya (27 Juni-3 Juli 2022) yang tercatat 13.466. Artinya, kasus Covid-19 di Indonesia selalu meningkat dalam tujuh pekan terakhir.
Kasus Covid-19 di Indonesia mulai melonjak pada akhir Mei tahun ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Kenaikan kasus bahkan pernah melompat jingga 105,7% pada 13-19 Juni. Kenaikan melandai pada tiga pekan lalu menjadi 63,1%, dua pekan lalu sebesar 8,81% dan naik kembali 29.13% pada sepekan terakhir.
Tingginya kasus Covid-19 tidak bisa dilepaskan dari masih meningkatnya tambahan kasus yang dilaporkan dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Ketiga provinsi tersebut merupakan episentrum gelombang III Covid-19 yang dipicu varian Omicron dan subvarian BA.4, BA.5.
Pada Kamis pekan lalu, tambahan kasus Covid-19 bahkan mencapai 2.881 atau tertinggi sejak 1 April 2022 atau tiga bulan lebih. Kasus kemudian melandai menjelang akhir pekan dan tercatat 2.576 pada Minggu (10/7/2022).
Jakarta dan Jawa Barat masih menjadi pusat penyebaran Covid-19. Dalam sepekan terakhir, tambahan kasus Covid di Jakarta mencapai 9.309 atau naik 24,3% dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, kasus di Jawa Barat melonjak 26,4% menjadi 3.275.
Lonjakan juga terjadi pada angka positivity rate. Rata-rata positivity rate sepekan terakhir mencapai 5,45%. Level tersebut di atas batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%.
Angka positivity rate tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada pekan sebelumnya yang tercatat 3,62%. Kemarin, angka positivity rate bahkan menembus 8,50% atau tertinggi sejak 17 Maret 2022 atau 3,5 bulan terakhir. Kasus kematian pada sepekan terakhir meningkat tipis menjadi 38 jiwa dari pekan sebelumnya yang tercatat 32 jiwa.
(mae/cha)